Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sistem Politik Ibarat Handphone dan Mereknya, Demokrasi Ibarat Pulsanya, Begitulah Vitalnya Demokrasi

22 April 2021   20:35 Diperbarui: 7 Mei 2021   02:46 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pexels

Gampangnya begini, misalnya ada suatu kampung ingin menghidupkan demokrasi sebagaimana perintah Undang-Undang dalam negara Republik Indonesia maka semua warga kampung itu memiliki keanggotaan dimana hak dan kewajibannya sama.

Tidak boleh seseorang yang dipilih menjadi kepala kampung itu bermental arogan dan semena-mena seakan kampung itu miliknya. Dia juga adalah anggota dan karena sedang dipilih sebagai kepala kampung maka dia harus melayani kepentingan warga kampung itu, dan perlu diingat tidak boleh si kepala kampung ini mengambil keputusan sendiri meski untuk urusan kampung itu.

Jadi philosophinya kepala kampung yang dipilih itu melakukan tugasnya perlu memahami demokrasi, menjalankan tugasnya dari anggota kampung kepada anggota komplek itu sendiri. Jadi dia tidak boleh memerintah secara otoriter, egoisme, mementingkan kepentingan sendiri dan kelompoknya.

Jika anda tidak paham demokrasi sementara anda hidup dalam negara yang menganut konstitusinya dengan sistem demokrasi maka sama dengan anda memiliki handphone tetapi tidak memiliki pulsa. Karena itu sama aja bohong karena peralatan itu sama sekali tidak berfungsi untuk membangun komunikasi anda.

Jadi sistem demokrasi tanpa memahami demokrasi dalam kepemimpinan pada diri anda maka sama saja anda berlaku otoriter dan justru menjadi perusak demokrasi itu sendiri.

Salam

Sumber gambar : pexels
Sumber gambar : pexels

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun