Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dialog Politik Datar Imajiner Jokowi Presiden RI dengan Warga Masyarakat

18 Januari 2021   07:07 Diperbarui: 18 Januari 2021   07:42 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden : Itu dia tepat sekali, bapak memang salah satu rakyat yang cerdas lho,,,,

Warga : Tapi pak, kalau kita dukung RRC, kita diisukan ikut komunis, sementara negara kita sudah melarang ideologi komunis dengan peraturan negara, seperti Tap MPR itu lho pak presiden,,,,apalagi negara kita didirikan diatas lima agama, maknanya kita seluruh rakyat Indonesia bertuhan, sebagaimana sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, betulkan pak presiden,,

Presiden : Ooo,,,iya, tepat! tidak salah lagi,,,tapi gini lho pak,,,,kita tidak melihat persepsi ideology komunisnya, yang penting mereka membantu ekonomi kita dan mereka bekerja sama dengan baik. Jika sekarang kita melemah, ya supaya tidak dipaksa untuk lunasi hutang dan kita perlu tambahan hutang untuk membangun infrastruktur yang belum optimal, gitu,,,lho,,,,

Warga : Apakah bapak presiden dapat menjamin mereka tidak menjajah kita?

Presiden : Ya, secara politik cenderung dijajah, tapi masyarakat Indonesia kalau belum mereka gunakan senjata belum menganggap dijajah, sebagaimana pengalaman bangsa kita yang panjang itu lho,,,

Warga : Lho,,,saya kan tahu pak presiden,,,

Presiden : Wah,,,bapak kan sudah kenal saya, kita kerjasama aja, seperti kebanyakan anggota DPR yang dari partai politik itu lho,,,hah ha ha,,,
Yang penting kita sementara terbantu, gituuu,,,,
Kenapa cobaaa?
Karena jangankan rakyat pemerintahpun kesusahan melarat jika kita tidak pilih posisi politik bangsa seperti hari ini,,,

Warga : Ooo, sampe begitu ya pak presiden?

Presiden : Ooo,,,iya, dari dulu pemerintah kita hidup dengan hutang luar negeri, maka untuk sementara kita nikmati aja, yang penting bangsa dan negara ini masih ada meski terjadi berbagai gejolak rakyat, santai aja lho pak Burhan, namanya politik,,,hah ha ha,,,,

Warga : Lalu, bagaimana kedepan pak presiden, karena masa pemerintahan kan hanya dua periode? Apa bapak tidak kuatir, kalau penerus hasil pilpres nanti kelompok politik yang berlawanan?

Presiden : Hah ha ha,,,itu sudah kita pikirkan, semua aman-aman saja dalam kerjasama politik, formulasinya hanya berubah pola tapi tetap mengacu pada kemenangan politik meski kita menggunakan berbagai cara,,,hah,,hah ha,,,,
Saya ini pemeluk Islam yang dalam hadist dianjurkan tuntutlah ilmu meski ke negeri China, maksudnya kalau ilmu itu benar adanya maka dimulut anjingpun kita harus gunakan,,,,kalau kita terus belajar suatu saat kita bisa menundukkan mereka lho,,,,,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun