Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tujuh Bahaya bagi Rakyat, Pimpinan Pusat Partai Politik Menunjuk Ketua Wilayah dan Daerah

27 November 2020   13:24 Diperbarui: 4 Desember 2020   01:46 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3) Kepemimpinan demokratik
Tipe ini menafsirkan kepemimpinannya bukan
sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin ditengah-
tengah anggota kelompoknya. Hubungan dengan kelompoknya bukan sebagai majikan terhadap buruhnya, melainkan sebagai saudara tua atau diantara teman-teman sekitarnya.
Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam tindakan dan usahanya selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan orang-orang bawahannya.
Keputusan dan kebijakan yang akan diambil selalu berorientasi pada kepentingan bersama, melalui kesepakatan para anggotanya, atau melalui musyawarah.

Dari ketiga kepemimpinan diatas, tipe demokratis merupakan kepemimpinan yang paling ideal dan dianggap paling baik bagi kepentingan organisasi politik di Indonesia sebagaimana perubahan konstitusi negara dengan amandemen UUD 1945.

Dengan melihat pola kepemimpinan diatas maka masyarakat bisa memilih partai politik yang dapat memberi hak politik kepada rakyat dan menempatkan posisi warga masyarakat sebagai pemimpin sebagaimana logika kesetaraan dan sekaligus menjalani ibadah sebagaimana perintah kepemimpinan dalam Alquran dan Hadist.

Melanggar Ketentuan 

Melanggar ketentuan ini maka partai politik tersebut sesungguhnya sedang mencoba berhadapan dengan negara paska reformasi Indonesia dan keyakinannya dalam beragama Islam (Dalam perspektif ajaran Islam tentang Pemimpin).

Lalu semua itu akan bergantung pada kecerdasan masyarakat memahami partai politik, apakah dengan menggunakan logika sehat untuk membangun politik rakyat yang berdaulat atau dengan khayalan atau dengan semangat sentimennya atau mereka bisa dibeli untuk menjadi anak buah pimpinan partai politik yang bermental arogan, kapitalis dan sempurna sebagai penjajah rakyat dalam bernegara.

Yang perlu digaris bawahi bahwa selama masyarakat mendukung partai yang pola kepemimpinannya diluar kepemimpinan demokratik maka tidak berbeda dengan memelihara penjajahan dalam kehidupannya selama-lamanya.

Sekian
*****

screenshot-20201204-014219-2-5fc932318ede485a55021012.jpg
screenshot-20201204-014219-2-5fc932318ede485a55021012.jpg

Dokumen Foto : Ferdinan Marcos, Tokoh Otoriter Dunia Dalam Politik dan Bernegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun