Oleh : Tarmidinsyah Abubakar
Melaksanakan ibadah Haji adalah Rukun Islam kelima bagi pemeluk agama Islam. Meski diwajibkan bagi mereka yang mampu namun bsgi ummat Islam telah menjadi kewajiban yang tidak lagi mempermasalahkan mereka mampu atau tidak.
Justru karena itu maka daftar antri masyarakat yang mendaftar haji begitu padat bahkan telah memenuhi kuota hingga beberapa tahun kedepan. Besarnya animo masyarakat yang mendaftar untuk menunaikan ibadah ini membutuhkan persiapan mereka sejak dini.
Salah satu persoalan mendasar dalam melaksanakannya adalah tempat penyelenggaraan ibadah yang jauh yakni di Kota Mekkah negara Arab Saudi. Karena jarak itulah yang memberi dispensasi bahwa hanya mereka yang mampu dapat melaksanakannya, dimana warga Islam yang sudah bisa membebaskan diri dari keterikatan dengan anak balita, dan tanggung jawab lainnya.
Salah satu kendala utama adalah kalangan masyarakat yang dihadapkan dengan kemampuan keuangan dalam hidupnya, padahal banyak alternatif yang bisa dipilih ketika seseorang berniat dan merencanakan pelaksanaan penyempurnaan rukun Islam dalam hidupnya.
Suatu keluarga bisa saja orang tua mempersiapkan tabungan haji bagi anak-anaknya sejak mereka masih bayi. Dengan rentang waktu dari bayi hingga dewasa mereka dapat menyisakan uang setorannya hanya dengan uang jajan anak-anaknya. Namun penyimpanan uang itu akan lebih efektif di bank daripada di celengan dirumah. Karena dengan memyimpan dalam tabungan haji pada bank uang itu tidak akan terambil semudah di penyimpanan di rumah.
Membudayakan Tabungan Haji
Namun bagi kalangan milenial yang bersahaja dapat mempersiapkan biaya Haji untuk dirinya sejak dini. Karena dengan mempersiapkan biaya ini mereka akan menjadi indikator sebagai generasi muda Islam mandiri yang keren dan ini dapat menjadi indikasi seseorang muda-mudi yang merencanakan kehidupannya yang sangat baik.
Pada waktunya semangat kebijakan generasi muda Islam ini dapat tumbuh menjadi budaya yang dapat meningkatkan produktifitasnya, mereka akan berlomba untuk menunjukkan identitas diri sebagai milenial Islam yang beriman dan menjadi contoh bagi generasi muda di seluruh negeri ini.
Dengan semangat menabung untuk haji sejak dini maka pelaksanaan ibadah haji bagi ummat Islam tidak lagi menjadi kendala klasik, mereka bisa saja memenuhi harapannya dengan mengatur jadwal untuk kesiapannya menunaikan ibadah rukun Islam tersebut.
Kebijakan yang Menguntungkan