Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyoal Perdebatan dan Ribut karena Agama, Bagaimana Kita Menyikapinya?

26 September 2020   16:07 Diperbarui: 5 Oktober 2020   20:45 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu sesungguhnya negara boleh atau tidak mengatur prilaku warga negaranya? Tentu saja hal itu sebagai salah satu tugas pemerintahannya yang kemudian disebut sebagai para pemimpin (ulil amri). 

Kewajiban negara terbatas pada pembangunan profil warga negara tersebut. Negara secara wajar harus mampu melihat perkembangan performan warga negaranya, apakah dia masih dalam standar yang diharapkan atau ada kelompok atau sebahagian masyarakat yang cara pikir dan prilakunya yang sudah melebihi dan membahayakan negara serta mengganggu kenyamanan warga lainnya.

Dalam perspektif keamanan nasional dapat saja di batasi dengan Anti Terorisme sebagaimana terjadi dimasa lalu. Kemudian pada pemerintahan sekarang, pemerintah juga menggaungkan Anti Radikalisme. Perbedaannya dulu dilakukan melalui pendekatan keamanan, sekarang justru dilakukan dengan pendekatan keagamaan yang intervensinya berkait dengan pemikiran dan mentalitas.

Dihantui Negara Islam

Dinamika yang berkembang dalam masyarakat yang secara awam bisa saja dianggap adanya pertentangan yang fundamental antara konsep pemerintah dan pemikiran masyarakat itu sendiri karena hal-hal yang mampu terpikir oleh masyarakat umum, seakan berbanding terbalik dengan kebijakan publik yang dilakukan pemerintah terutama yang berkait dengan agama mayoritas. Karena begitu banyak nilai Islam yang menjadi sisi penting dalam negara ini, sehingga warga mendebatkan penerapan peraturan dan kebijakan publik yang tidak sepenuhnya.

Lalu, apakah sebahagian besar warga negara mengharapkan negara ini secara total menjadi negara Islam? Tentu saja wacana ini ada diantaranya karena memang perjuangan terhadap wacana ini sudah terjadi dalam awal pembentukan negara. 

Jika hal ini ada tentu ada pemimpinnya dan ada pembentukan profil warga negara yang bertentangan dengan profil warga negara Indonesia. Namun lebih dominan mereka yang cenderung terpengaruh akibat kehidupan yang timpang kemudian ikut serta berpikir untuk itu dengan harapan terbuka peluang perubahan dimana mereka juga berubah nasibnya.

Jika prilaku warga Islam tentu saja pemerintah tidak dapat mengintervensi mereka tetapi ketika masuk ke ranah prilaku sebagai warga yang memperjuangkan Negara Islam maka pemerintah berkewajiban melarangnya dan yang terbaik adalah mengatasinya sejak dini dengan konsep-konsep penanganan yang demokratis.

Lalu, kenapa bangsa ini sejarahnya dihantui oleh wacana negara Islam? Beberapa hal mempengaruhi wacana itu diantaranya sebagai berikut :

Pertama, rakyat Indonesia dominan beragama Islam dan tergolong jumlah terbesar bagi ukuran negara.

Kedua, sejarah pembentukan negara ini juga dalam desas desus pertentangan itu yang kemudian menjadi misteri bagi masyarakat hingga kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun