Mohon tunggu...
Tapa Shidiq
Tapa Shidiq Mohon Tunggu... Guru - Belajar mentuturkan gagasan lewat tulisan.

Seorang guru matematika di Kabupaten Serang Banten. Meski bakat menulis masih belum mumpuni tapi ingin menjadi bagian dari pejuang-pejuang literasi,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan Hujan

11 April 2017   22:30 Diperbarui: 9 Juli 2017   06:26 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika malam rindui embun

Dibawah naungan kalla

Berteman se-rasi bintang

Dalam gugusan yang semakin terpendar

Kadang, tangis itu tersimpan senyum

Dan kadang, senyum itu tersimpan tangis

Lalu, biarlah tangis menjadi saksi indahnya senyum

Dan senyum menjadi saksi kepiluan tangis

  

Rembulan, hujan dan mentari tiba-tiba timbul

Dengan satu asa menuju rindu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun