Mohon tunggu...
Tapa Shidiq
Tapa Shidiq Mohon Tunggu... Guru - Belajar mentuturkan gagasan lewat tulisan.

Seorang guru matematika di Kabupaten Serang Banten. Meski bakat menulis masih belum mumpuni tapi ingin menjadi bagian dari pejuang-pejuang literasi,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ummu Aiman Wanita yang Terbebas dari Rasa Haus

14 Juni 2021   07:46 Diperbarui: 14 Juni 2021   07:56 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


By. Papah Langit

Tak akan pernah habis bahan cerita untuk para orang tua dan guru umat Islam. Karena kisah penuh keteladanan dari sahabat dan sahabiah Nabi Muhammad SAW sangatlah lengkap. Merekalah generasi terbaik yang pernah diturunkan Allah untuk menjadi teladan sepanjang masa. Bukan hanya untuk umat islam bahkan untuk seluruh alam.

Pun dengan sosok ini. Sosok ibu asuh Rosulullah SAW, seorang ibu dari panglima perang termuda dalam Islam Usamah Bin Zaid. Mungkin sedikit yang mengenalnya dan lebih sedikit lagi yang mempelajari biografinya.

Nama aslinya adalah Barakah binti Tsalabah. Budak kulit hitam yang sejak kecil menjadi pelayan Aminah binti Harb Ibunda Rosulullah SAW. Almarhum Abdullah ayahanda Nabi muhammad SAW, memang mepersiapkan Barakah untuk mendampingi Aminah merawat bayi mereka kelak.
Sepeninggal ibunda Aminah, Barakah tetap setia melayani Muhammad SAW kecil dengan penuh kasih sayang. Sang kakek berwasiat agar Barakah menjaga cucunya itu apapaun yang terjadi. "Wahai Barakah, jagalah anakku dengan sungguh2, karena aku mendengar orang2 yahudi menyangka bahwa anakku ini akan menjadi Nabi umat ini ..." begitulah pesan sang kakek sebelum akhir hayatnya.

Barakah lebih dikenal dengan nama kunyah nya yaitu Ummu Aiman ra. Pelayan yg sudah Rasulullah SAW anggap sebagai ibunya. "Ummu Aiman adalah ibu kedua setelah ibu kandungku" begitu sabda baginda nabi SAW.
Setelah Rasulullah SAW menikah dengan Bunda Khadijah ra. Rasulullah memerdekakan Ummu Aiman dan menikahkannya dengan Ubaid bin Zaid. Beliau dianugrahi seorang anak laki-laki yang bernama Aiman namun suaminya Ubaid meninggal tidak lama setelah kelahiran Aiman. Setelah itu Ummu Aiman menikah lagi dengan anak angkat Rasulullah SAW. Zaid bin Haritsah ra. Melalui pernikahan ini lahirlah seorang anak laki2 bernama Usamah bin Zaid. Suami dan kedua anaknya adalah para pejuang islam yang berada pada garda terdepan. Suaminya Zaid Adalah panglima dalam perang Mu'tah, gugur sebagai syuhada. Putranya Aiman juga seorang syuhada. Ia mati Syahid pada perang Hunain.
Sedangkan Usamah adalah seorang panglima perang termuda. Beberapa riwayat menyebutkan Usamah ditunjuk oleh Rasulullah saat beliau sakit keras menjelang wafatnya untuk memimpin pasukan menuju perbatasan Syam yang saat itu dikuasai Romawi. Usianya kala itu masih 17 tahun.

Dibalik para kesatria tangguh tersebut tentu saja ada, sosok istri dan juga ibu yang istimewa. Dialah Ummu Aiman ra. Seorang perempuan yang pernah Allah berikan air minum dari atas Langit.
Dikisahkan dalam buku Biografi 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam karya Bassam Muhammad Hamami. Bahwa Ummu Aiman berhijrah dari mekah ke Madinah (Sekitar 500km) dengan berjalan kaki seorang diri. Suatu ketika perbekalannya habis, ia sangat tersiksa dahaga dan sengatan matahari gurun pasir.  Ia niatkan berpuasa, tak disangka kala waktu berbuka Allah turunkan bejana berisi air yg diliputi cahaya.
Ummu Aiman berkata :"Sesudah itu, aku tidak pernah lagi merasa haus. Aku biasa berpuasa di bawah terik matahari dan tidak merasa haus."
Ummu Aiman juga menceritakan, "Aku berjalan berkeliling di bawah terik matahari agar merasa haus, tetapi aku tidak pernah merasa haus."

Ummu Aiman wanita mulia ia, seorang pejuang tangguh. Allah merdekakan darinya rasa haus setelah menahan dahaga yang behitu mencekik. Allah merdekakan hamba-hamba yg berhijrah dalam rangka Taqorrub mendekatkan diri kepada Rabb-nya.

Wallahu'alam bisshowab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun