Mohon tunggu...
Tapa Shidiq
Tapa Shidiq Mohon Tunggu... Guru - Belajar mentuturkan gagasan lewat tulisan.

Seorang guru matematika di Kabupaten Serang Banten. Meski bakat menulis masih belum mumpuni tapi ingin menjadi bagian dari pejuang-pejuang literasi,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Risalah Burung Kedasih

13 Juni 2021   11:33 Diperbarui: 18 Juni 2021   11:15 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disuatu senja bertuturlah seorang kakek tua kepada cucunya.

Ia tahu sang cucu sedang menahan amarah dan luka.

Seperti biasa sang kakek selalu memiliki segudang cerita untuknya.

Cukup untuk membasuh segala perih dari luka yang menganga.

Seperti senja-senja yang lalu.

Kakek mengajaknya berkeliling kampung dengan speda onthel kesayangannya.

Sambil mengayuh sepeda ia memulai kisah....

Nak dahulu kala hiduplah seekor burung bernama Kedasih.

Konon kedasih dahulunya hidup disebuah padang pasir nan tandus.

Namun Allah selalu mengilhamkan kepadanya cara untuk bertahan hidup.

Serangga2 gurun sesungguhnya adalah nikmat yang Allah sediakan untuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun