Mohon tunggu...
Taofik Wildan
Taofik Wildan Mohon Tunggu... Buruh - Saya adalah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Wildan

Selanjutnya

Tutup

Money

Menggenjot Produksi Bawang Putih

9 April 2019   19:24 Diperbarui: 9 April 2019   19:54 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bawang putih (foto: Warta Kota/Joko Supriyanto)

Rencana impor bawang putih oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) telah dibatalkan. Sebelumnya, rencana impor itu pernah memantik polemik karena bisa merusak perdagangan sehat dan juga menabrak aturan.

Bulog seperti mendapat keistimewaan dan berpotensi menciptakan ketidakadilan terhadap importir yang patuh dan petani bawang.

Karena untuk urusan impor bawang putih, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sudah menerbitkan Permentan No. 16 Tahun 2017 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).


Permentan ini memuat klausul importir bawang putih wajib melakukan tanam di dalam negeri paling sedikit 5% dari total impor yang diajukan. Lokasi tanam diutamakan di wilayah baru, hal ini dilakukan agar produksi dalam negeri terus meningkat.

Ndilalah, Bulog yang dapat penugasan impor 100 ribu ton itu tidak menjadi objek dari Permentan 16/2017 tadi. Kondisi tersebut jelas merugikan dan membuat ketidaksetaraan dalam perdagangan komoditas ini di pasaran.

Para importir bawang putih yang selama ini memasok ke Indonesia punya kewajiban menanam. Kewajiban ini tentu menimbulkan biaya atau cost. Sedangkan Bulog tidak kena kewajiban tersebut. Kemungkinan besar, bawang putih yang dijual oleh Bulog akan lebih murah ketimbang bawang putih impor yang didatangkan importir umum.

Untung saja rencana impor itu dibatalkan, sehingga tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Setelah ini, yang harus dipikirkan adalah menggenjot produksi bawang putih sehingga kita tidak lagi perlu impor. Toh semua masalah ini berpangkal dari ketidakmampuan Kementan meningkatkan produksi bawang putih di dalam negeri.

Kementan harusnya bisa memastikan agar produksi bawang putih nasional meningkat pada 2019 ini. Karena domain produksi pertanian ada di tangan mereka.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya pernah menargetkan akan mengelola 20 ribu lahan pertanian bawang putih. Jumlah target tersebut naik sebesar 2.000 persen dari jumlah lahan tanam yang ada sebelumnya. Mentan Amran harus bisa merealisasikan komitmen peningkatan produksi itu agar kita tidak lagi bergantung pada bawang putih impor.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun