Mohon tunggu...
piye tho
piye tho Mohon Tunggu... -

just an amateur...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Budaya Hina Menghina

9 Agustus 2015   06:18 Diperbarui: 9 Agustus 2015   07:00 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Kamu kerja kurang baik..!" itu kritik.

"Kamu itu binatang"..lha itu kan menghina.

"Kamu itu penjahat"...ini jadi fitnah kalau gak bener...kalau bener yah berarti bener..urusannya adalah faktanya mana.

Kritik itu bukan menghina, menghina itu bukan kritik.

Boleh tidaknya menghina , tergantung pada pandangan kita apakah menghina itu boleh atau tidak.  Itu soal budaya dan jati diri kita. Terserah pilih yang mana. Tapi bukannya makna bebas bukan artinya sebebas-bebasnya. Kalau semua boleh, nanti kesannya jadi super liberal. 

Soal lain - apakah presiden itu lambang negara atau tidak ? 

Apakah presiden itu representasi negara atau tidak. Apakah negara itu representasi kita atau tidak. Saya sih tidak terlalu peduli apakah presiden negara lain dihina atau tidak. Itu karena saya tidak ada ikatan, representasi, jati diri saya di situ.

Tetapi kalau negara sendiri..kan beda lagi. Ada ikatan di sana. Jangankan negara..wong sekolah anu dan sekolah itu..bisa tawuran gara2 "harga diri" nama sekolah. Negara kan lebih daripada sekedar itu. Siapa lagi yang membela negara jika bukan warga negaranya.

Tapi ini soal Jokowi lho...!

Kebetulan sekarang Jokowi jadi presiden. Bagi yang merasa ter-representasikan oleh Jokowi sebagai presiden..mungkin cenderung setuju anti penghinaan. Bagi yang merasa malah sebaliknya..mungkin merasa sebaliknya. Tapi ini bukan soal jokowi bukan jokowi. Ini soal presiden Indonesia...presiden negara kita. Dimana siapapun presidennya..yah itulah presiden kita..lha wis lewat pemilu koq.

Tapi juga setuju kalau membedakan antara kritik dan menghina itu bisa sulit. Kalau tidak jelas bisa jadi pasal karet. Makin perlu dibuat yang jelas.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun