Mohon tunggu...
tanti prasetiyowati
tanti prasetiyowati Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

In progress

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja yang Menjerumuskan Moral Generasi Bangsa

19 April 2021   12:10 Diperbarui: 19 April 2021   12:14 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

FITK UIN WALISONGO Semarang

Tanti Prasetiyowati (1903016049)

PAI 4-B

 

PENGARUH PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN REMAJA YANG MENJERUMUSKAN MORAL GENERASI BANGSA

 

  • Pendahuluan 

Bangsa ini terindikasi dilanda krisis moral yang tampak mulai maraknya penyimpangan perilaku yang terjadi pada masa remaja. Berbagai penyimpangan ini pada umumnya dilakukan oleh peserta didik. Di era globalisasi saat ini yang mana semakin berkembangnya teknologi telah banyak membawa pengaruh buruk bagi remaja yang mengakibatkan erjadinya pergaulan bebas yang dilakukan oleh remaja. Masa remaja merupakan periode baru di dalam kehidupan seseorang, yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan didalam diri individu baik perubahan dari segi fisik, kognitif, sosial dan psikologis (Desmita, 2010). Penelitian tentang adanya pergaulan bebas yang dilakukan remaja telah banyak diteliti baik dari tingkat Nasional maupun Internasional. Dari hasil penelitian tersebut pergaulan bebas identik dengan pergaulan remaja yang umumnya di dominasi oleh peserta didik yang menyimpang dan cenderung bebas yang biasanya lebih sering mengarah terhadap adanya perbuatan seks bebas. Hal ini menjadi persoalan yang krusial bagi dunia pendidikan yang seharusnya dapat melahirkan generasi-generasi terpelajar yang beretika yang berakhlaqul kharimah sehingga pendidikan karakter sebagai prioritas dalam pendidiikan Nasional sangat mendesak, sebagai upaya dalam membentuk karakter pelajar yang membawa pengaruh yang positif bukan negatif.

Permasalahan pergaulan bebas pada anak di usia remaja ini pada setiap taun semakin merajalela. Hal itu dikarenakan orang tua yang tidak terlalu memerhatikan anaknya yang membuat remaja seperti ini berpotensi untuk mencari teman sebaya yang empunyai masalah yang kemudian menjadi faktor penarik untuk terlibat dalam adanya pergaulan bebas. Tidak hanya itu rasa untuk selalu di sayangi menyebabkan individu resah dan takut untuk ditinggalkan sehingga dia sanggup melakukan apa saja utuk mendapatkan kasih sayang. Remaja yang merasakan rasanya cinta  mereka cenderung tidak dapat mengendalikan perasaanya yang sehat melainkan justru cenderung melakukan suatu hal yang cenderung bersifat obsesif atau terlalu mengikuti perintah temannya atau orang yang dia sayang, hal itu yang membuat adanya pergaulan bebas dikalangan remaja. Kegagalan menangani hubungan yang mulai tidak sehat tersebut dapat menjadikan anak di usia remaja terjebak dalam gejala sosial seperti halnya hamil diluar nikah, perzinahan, aborsi dsb.

Maraknya perilaku menyimpang yang dilakukan remaja bukan membuat remaja merasa malu melainkan mereka justru merasa bangga karena perilaku tersebut, dan juga tidak jarang banyak yang mengatakan perilaku menyimpang tersebut dilakukan agar dapat dibilang gaul dan demi mencari sebuah kesenangan. Berbanding terbalik dengan dulu yang dimana anak di usia remaja dulu sangat menjunjung tinggi rasa malu agar tidak dijadikan bahan gunjingan oleh tetangga maupun masyarakat sekitar. Namun hal itu jauh berbeda dengan kondisi saat ini yang mana hal yang dulu di anggap tabu justru sekarang malah dipertontonkan seperti halnya,  berpacaran dimana saja, berpelukan bahkan melakukan hal yang tidak senonoh ditempat umum di anggap suatu hal yang wajar bagi mereka. Meningat maraknya fenomena tersebut perlu adanya penanganan yang serius karena hal ini merupakan hal yang sangat penting terkhususnya bagi masa depan remaja atau pelajar yang lebih baik, karena perilaku yang menyimpang yang terjadi dikalangan pelajar akan membawa dampak yang buruk jika tidak ditangani secara serius bahkan tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak masalah yang timbul dari adanya pergaulan bebas. Mengingat pelajar merupkan agen pembaharu maka pelajar perlu sosialisasi filter yang baik agar tidak terjadinya perilaku yang menyimpang. Oleh karena itu pada essay kali ini, penulis mencba mengkaitkan bagaimana pengaruh pergaulan bebas dikalangan remaja yang menjerumuskan moral generasi bangsa. Dimana penulis mencoba menguraikan pengaruh pergaulan bebas dikalangan remaja yang menjerumuskan moral generasi bangsa dengan pendekatan teori ekologi.

  • Pembahasan  

      Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk dari perilaku menyimpang yang saat ini marak terjadi dikalangan remaja terkhususnya dikalangan pelajar. Adapun kata bebas yang dimaksud disini adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas yang saat ini sudah menjadi fenomena yang di anggap biasa saja dikalangan remaja, perilaku bebas yang dilakukan oleh remaja seperti melakukan seks bebas dan menggunakan narkoba yang berujung adanya penyakit ynag dialami seperti HIV dan AIDS atau bahkan tidak jarang sampai mengalami kematian. Dalam essay kali ini pembhasan yang dimaksud dengan pergaulan bebas lebih menekankan pada perilaku seks bebas dikalangan remaja. Pada sebuah penelitian Nasional (survei nasional mengenai tingkah laku beresiko pada remaja ) bahwa 54% remaja yang duduk dibangku kelas 3 SMP sampai 3 SMU mengatakan  bahwa mereka telah melakukan hubungan seksual. Penelitian lain menunjukkan bahwa remaja laki-laki lebih cenderung mengatakan pernah melakukann hubungan seksual dan aktif secara seksual dibanding remaja perempuan.

      Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13-18 tahun. Menurut (siti irine,2012:69) bahwa umur antara 12-18 tahun berada dalam fase perkembangan ego-identity vs role on fusion. Pada tahap ini manusia igin mencari identitas dirinya, anak yang sudah beranjak pada tahap remaja mulai ingin tampil memegang peran-peran sosial di masyarakat. Seorang remaja sudah tidak dapat lagi dikatakan sebagai anak-anak melainkan kepribadiannya masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Taraf pertumbuhan dan perkemmbangan telah menjadikan perubahan pada diri remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun