Tidak terasa Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), telah menyebar ke seluruh belahan bumi dan sampai saat ini masih menjadi perbincangan. Sejak munculnya wabah virus ini, timbul berbagai masalah. Karena virus tersebut tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga memberikan dampak terhadap berbagai kehidupan sosial masyarakat. Salah satunya bidang pendidikan yang mengalami perubahan besar. Sebelumnya kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka secara langsung, namun pada masa pandemi COVID-19 ini sistem pembelajaran tersebut tidak lagi berlaku dan digantikan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini dilakukan melalui berbagai platfrom mulai dari aplikasi zoom, google meet, whatssapp, e-learning, dan media pembelajaran lainnya.
Dalam pelaksanaan PJJ, peserta didik mengalami beberapa kesulitan mulai dari kendala internet, kendala jaringan di beberapa daerah terpencil, susah sinyal, pembengkakan biaya kuota, gaptek (gagap teknologi), kurang paham dengan beberapa mata pelajaran yang bersifat praktek. Begitupula yang terjadi di SMPN 1 Tambaksari-Ciamis, kegiatan pembelajaran menjadi tidak efektif, karena peserta didik mengalami keterbatasan kuota internet, kendala jaringan, dan beberapa orang tua yang kurang begitu perhatian dalam mengawasi dan mendampingi pembelajaran yang dilakukan oleh anaknya. Dilapangan banyak ditemui minimnya kesempatan orang tua peserta didik untuk melakukan pengawasan dan pendampingan karena kurangnya pengetahuan dibidang IT dan sibuknya pekerjaan.Â
Tatanan kehidupan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak mudah untuk dilakukan. Sebab hal ini akan mengalami kesulitan apabila kedua orang tua tidak dapat mengawasi dan membimbing anaknya dalam mengikuti PJJ, karena guru sebagai pendidik tidak dapat memantau secara langsung aktivitas keseharian para peserta didik di rumah. Maka, sangat diperlukan kerja sama antara guru dan orang tua peserta didik dalam membantu kelancaran proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang efektif. Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru dan orang tua peserta didik untuk  mensukseskan pelaksanaan PJJ.
1. Guru dan orang tua harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada, dalam hal ini guru dituntut untuk mampu menggunakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memberikan pembelajaran terhadap peserta didik yang didapatkan dari berbagai media pembelajaran online. Dan orang tua harus mampu untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
2. Guru harus menyiapkan materi pembelajaran dengan seefektif mungkin dan terencana, dalam hal ini sebelum guru menyampaikan materi pembelajaran daring, guru harus melakukan perencanaan pembelajaran yang efektif dari segi waktu. Sehingga langkah-langkah pembelajaran menjadi teratur guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Sementara itu, orang tua harus membuat jadwal belajar dengan anak, agar anak lebih terarah dan mendapatkan hasil yang optimal.
3. Guru harus memiliki tanggung jawab untuk menyatukan persepsi dan konsentrasi para peserta didik. Dalam hal ini guru harus mampu meningkatkan dan mempertahankan motivasi belajar peserta didiknya. Sementara itu, orang tua harus mampu memanfaatkan media pembelajaran yang ada di rumah sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak.
4. Guru mampu membentuk karakter peserta didik, dengan cara menyampaikan pesan kepada peserta didik agar tetap menjaga kesehatan di masa pandemi COVID-19, selalu menaati protokol kesehatan dan menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta menjaga etika ketika menghubungi guru atau teman. Orang tua harus mengawasi dan mengontrol penggunaan smartphone terhadap anak. Selain itu, tetap mengajarkan kepada anak tentang tanggung jawab dalam menjalankan rutinitas harian yang sama dengan ketika belajar di sekolah.
Dari penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa guru dan orang tua memiliki peran yang besar dalam keberlangsungan PJJ. Sehingga diharapkan dengan adanya kerja sama yang efektif antara guru dan orang tua peserta didik, membantu untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik dalam cara berpikir maupun bersikap.
Penulis : Tanti Intan Kurniawati (1807216) - Bimbingan dan Konseling - FIP UPIÂ
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Mahmud Fasya, S.Pd., M.A.
Sumber :
