Mohon tunggu...
wien tanpa oo
wien tanpa oo Mohon Tunggu... Freelancer - keluarga adalah koentji

berjalan terarah, biarpun ditepian biar tetap mengakar pada apapun dan siapapun yang dilewatinya....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dengan Protokol Kesehatan, Perwakilan Anak DIY Bersuara "Aku dan Corona"

10 Juli 2020   13:42 Diperbarui: 10 Juli 2020   13:40 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebanyak 15 anak mengikuti kegiatan Program Peduli dalam rangka persiapan Temu  Anak Nasional  sebagai rangkaian Hari Anak Nasional 2020 yang dilaksanakan oleh Yayasan SAMIN (Sekretariat Anak Merdeka Indonesia) atas dukungan dari The Asia Foundation (TAF) dan kerjasama dengan Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman dan Dinas Sosial P2A Kabupaten Bantul.

Direktur Yayasan Samin, Fathuddin Muchtar, mengatakan program kegiatan ini  berlangsung  selama 6 hari dengan masing-masing desa dua kali pertemuan. Mengambil tema "Aku dan Corona" dilaksanakan di Desa Wukirsari Cangkringan Sleman, Desa Wedomartani  Ngemplak Sleman dan Desa Wukirsari Imogiri Bantul, mulai tangal 7 Juli hingga 11 Juli 2020.

"Kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan covid-19 ini, akan melihat situasi anak sebelum dan saat pandemi baik yang terdampak langsung maupun tidak. Sehingga hasil yang didapat akan dijadikan pandangan anak yang akan disampaikan di dalam pertemuan tingkat nasional.

Nantinya setelah kegiatan dalam rangkaian Temu Anak Nasional ini Yayasan SAMIN akan melanjutkan kegiatan dengan kader desa dan anak melalui aplikasi online hingga bulan September," ujarnya.

dok. pribadi
dok. pribadi

Kegiatan difaslititasi oleh Veronika, Arief Winarko dan Yulianto dimulai dari desa Wukirsari Sleman bertempat di Huntap Gondang 3 Wukirsari, anak yang dilibatkan dari Sekolah Pintar  didampingi Kader Tim Pintar, anak-anak diberikan pengetahuan pentingnya menjaga kesehatan selama pandemi covid-19 dengan tetap mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker dan selalu jaga jarak dalam setiap aktifitas.

Setelah itu peserta diajak berdialog dan berbagi cerita tentang situasi sebelum pandemi covid-19 dan saat pandemi, dengan membuat alur jam aktifitas sejak bangun tidur hingga akan tidur. Informasi yang tergali dari kegiatan membuat alur jam ini, anak mengungkapan  sangat lelah dan jenuh belajar di rumah, kesusahan sinyal, keluarga ada yang memberikan perlakukan tidak menyenangkan dikarenakan melihat anak pegang smartphone terus padahal anak sedang mengerjakan tugas dari sekolah.

Sisi lain yang tergali, orangtua didekatkan dengan anak, anak mau membantu aktifitas di rumah bersama keluarga dan anak belajar membuat konten kreatif melalui media sosial.

Kharis (16) salah satu peserta dari Sekolah Pintar mengatakan, senang sekali dengan kegiatan dari Yayasan SAMIN akhirnya bisa bertemu teman lainya  dengan protokol kesehatan, dan anak-anak yang mengikuti kegiatan ini tidak jenuh lagi, bisa tertawa dan saling curhat tentang pengalamanya selama 3 bulan lebih belajar dirumah.

Di Desa Wedomartani, anak berkegiatan di ruang pertemua desa melibatkan Forum Anak Wedomartani, dukungan dari Satgas PPA desa sangat mendukung terkait kegiatan ini dengan memberikan ruang fasilitas dan pendampingan kepada anak-anak di desa.

Sementara di desa Wukirsari Bantul, anak-anak berkarya di desa yang dilibatkan Forum Anak Desa Wukirsari, didampingi oleh kader JPA (Jaringan Perlindungan Anak) yang senantiasa mendukung program-program untuk anak maupun orang dewasa di dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun