Kabupaten Lamongan terus melakukan perbaikan dalam meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu proyek strategis yang sedang berjalan saat ini adalah pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan. Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan di kota dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.
Pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan ini terus menunjukkan kemajuan yang signifikan. pembangunan jalan ini mengeluarkan anggaran sebesar Rp 50 miliar, jalan ini memiliki panjang 7,15 kilometer yang menghubungkan Desa Rejosari, Kecamatan Deket, hingga Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan, proyek ini diperkirakan selesai pada akhir Februari 2025. Jalan Lingkar Utara akan menjadi jalur alternatif bagi kendaraan yang akan melewati lamongan, sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas dipusat kota dan akan memperlancar transportasi.
Kepala Dinas Kominfo Lamongan, Sugeng Widodo, menjelaskan bahwa proyek JLU terbagi menjadi 2 seksi, seksi 1 di wilayah timur dan seksi 2 di wilayah barat. Saat ini, pengerjaan proyek sudah memasuki tahap pengerasan jalan dengan progres mencapai 85 persen untuk bagian 1 dan 77 persen untuk bagian 2. Meskipun terdapat pro dan kontra, pembangunan jalan lingkar utara ini diharapkan mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Jalan Lingkar Utara Lamongan dirancang berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) dengan berbagai fasilitas publik, seperti stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), rest area, sentra kuliner, dan area parkir untuk kendaraan besar. Sugeng menambahkan bahwa koridor JLU juga diharapkan dapat menjadi kawasan komersial, pergudangan serta perumahan yang ramah lingkungan. "Pembangunan JLU ini diharap mampu mengurangi kemacetan yang sering terjadi di jalan nasional, terutama di sepanjang jalan Jaksa Agung Suprapto hingga Jalan Panglima Sudirman," jelasnya.
Ketua Komisi C DPRD Lamongan, M.Burhanuddin, menyatakan bahwa optimisme akan berdampak positif bagi Jalan Lingkar Utara lamongan. Beliau meyakini bahwa Jalan Lingkar Utara akan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi. Untuk mengoptimalkan dampak tersebut, Burhanuddin menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk segera menyiapkan rencana tata bangunan lingkungan (RTBL). Jalan Lingkar Utara akan membuka peluang baru bagi kawasan industri, pusat perdagangan, dan sektor UMKM, termasuk produk perikanan dan pertanian lokal.
Saat ini, pembebasan lahan menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi dalam pembangunan JLU ini. Sebagian besar lahan yang dibutuhkan adalah tanah milik warga dan kawasan pertanian. Negosiasi pembebasan lahan ini memerlukan banyak waktu karena adanya perbedaan kepentingan. Pendanaan proyek ini bersumber dari pemerintah daerah dan bantuan pemerintah pusat. Namun, alokasi anggaran sering mengalami keterlambatan.
Jalan Lingkar Utara ini diharapkan menjadi solusi untuk memperlancar lalu lintas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Lamongan. Proyek ini berpotensi mengubah lamongan menjadi pusat aktivitas yang lebih modern dan terintegrasi. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan proyek ini dan manfaat jangka panjang bagi daerah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI