Mohon tunggu...
Mumin Boli
Mumin Boli Mohon Tunggu... Seniman - Human Rights Activist

Hidupilah hidupmu sehidup-hidupnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerakan Mahasiswa Sekarang Bisa Melampaui Reformasi 98 Atau Enggak Sih?

4 Februari 2021   21:10 Diperbarui: 4 Februari 2021   23:13 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bud rupanya kini sudah 22 tahun reformasi, cuman nampaknya format pengelolaan negara kok gak beda jauh sama rezim Orde Baru yang dominasi dan kontrolnya terhadap kebebasan kita Subhanallah sekali yah.

Lantas muncul pertanyaan dalam benakku begini Bud, “Kenapa sih di era yang sudah secanggih dan setransparan ini kok para pengelola negara mau balik primitif lagi? Apakah orang-orang lama yang tamak pada era kelam Orde Baru berhasil merangsek masuk ke pemerintahan lagi? Ataukah memang pemerintah bisa jumawa seperti sekarang untuk melancarkan lagi hasrat serakahnya dalam mencari pundi-pundi kekayaan lewat menjarah alam dan menghisap tenaga buruh, karena semua eks aktivis 98 yang dulu kritis dan vokal, udah ditarik masuk ke dalam tampuk kekuasaan? Ataukah memang hari ini gak ada yang oposisi lagi pasca pemilu 2019?”

Ah.. Entahlah Bud! Mungkin itu sekelumit pertentangan pikiranku yang dangkal akan ilmu ini.

Sepertinya mahasiswa awam seperti kita kurang membaca dan analisis soal perkembangan sosial politik yang ruwet ini Bud. Kira-kira kalau sudah begini apakah akan terjadi kemarahan masyarakat dalam bentuk revolusi atau reformasi lagi tapi jilid II yah Bud?

Apalagi sekarang Omnibus Law Cipta Kerja sudah disahkan menjadi undang-undang yang dalam proses pembentukannya cacat prosedural dan minim partisipasi publik itu mendapat banyak aksi protes penolakan hampir di setiap daerah. Sebab katanya isi undang-undang ini merugikan masyarakat kecil dan hanya menguntungkan orang-orang kaya di istana sana.

Nah! Kalau situasinya sudah karut-marut begini, kira-kira kita sebagai mahasiswa harus ngapain yah Bud?

Soalnya yang aku lihat. Di tengah pembungkaman demokrasi saat ini, juga kebenaran hanya versi mutlak penguasa, nampaknya gerakan mahasiswa kekinian masih sibuk mikirin panggung politik bahkan juga konten fotonya saat aksi.

Sudahlah Bud! Sepertinya emang gak ada beda slogan mahasiswa: “Agent of change, agent of control” sama slogan polisi “Melindungi dan mengayomi” rupanya sama-sama semu. Hanya slogan usang tanpa makna yang terus digaungkan. Sama halnya ideologi pancasila yang selalu diributin para elit tapi penerapannya enggak pernah ada sama sekali.

Satu lagi yang bikin aku heran Bud! Mahasiswa sekarang banyak sekali perkumpulan aliansinya. Baik itu tataran Aliansi BEM, Aliansi ORMEK, maupun aliansi-aliansi otonom lainnya. Hanya saja dari banyaknya aliansi-aliansi itu, yang bikin aku heran kok arah geraknya gak jelas itu loh. Dan kenapa mereka gak satu aja gitu. Bukannya kita sama-sama mahasiswa. 

Yang bikin gak jelas lagi yah karena gak pernah hasilin apa-apa. Contohnya RUU KPK dan MINERBA yang mereka tolak pun sudah jadi undang-undang. Bahkan setelah sah menjadi undang-undang pun mereka gak ada perlawanan lagi. Malah pasrah dan terdiam dalam bisu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun