Mohon tunggu...
Fahrul Tanjung
Fahrul Tanjung Mohon Tunggu... Konsultan - Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Motivator muda Indonesia Penulis buku bumi Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mulai Demokrasi

31 Agustus 2020   23:04 Diperbarui: 1 September 2020   15:37 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mulai demokrasi

Fahrul Tanjung

Eoforia demokrasi menuju babak akhir kini
Detik detik penentuan masa depan bangsa mendekat pasti
Wakil rakyat tak lama diganti
Semua posisi penuh terisi

Pemimpin mulai linglung karena banyak tugas kini
Berhenti tarik nafas sambil berfikir diri
Apa bentuk dedikasi kita pemimpin negeri
Sentilan setan mulai terdengar di hati
Bak ibarat berkata korupsi saja dini

Semua itu tercium rakyat Indonesia bumi Pertiwi
Semua nya hanya berandai andai kata pasti
Watak dan diri sudah berfikir untuk kaya sendiri

Perebutan kursi pejabat negeri mulai panas hari demi hari
Tertekan dua kubu berebut tahta tertinggi
Rela menghilangkan harga diri
Dengan janji yang tak pasti

Satu sisi kita perlu uang ini negeri
Satu sisi gengsi pun tercium aroma busuk dalam diri
Berfikir kritis hanya sebagai awal mencari cari
Setelah itu berlagak bodoh nya diri

Kata kata manis menyusup dalam lorong lorong desa ini negeri
Liputan media pun ada untuk mencari popularitas diri
Yang mati kan berhenti sendiri

Beradu tim sukses kesana kemari
Hanya mencari suara rakyat ini negeri
Ini lah bentuk keji nya politik ini negeri
Tak malu kalau harta di cari dalam negeri

Kita rakyat mau bisa apa disini
Uang seratus ribu patokan kita memilih
Tak berguna kalau ini di terus kan oleh kita di negeri tercinta ini
Berbuat lah seikhlas nya untuk bumi Pertiwi

Dosa dan dosa mari mulailah hilang dari permukaan bumi
Lihat perjuangan pejuang dulu sampai merdeka seperti ini
Jangan rusak ini bangsa karena uang dan uang untuk diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun