Mohon tunggu...
Kebijakan

Langkah Jokowi di TNI, Andika Perkasa Menuju KSAD

15 Juli 2018   21:51 Diperbarui: 15 Juli 2018   22:20 2344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)

Tak ada yang mengejutkan dari promosi Letjen Andika Perkasa menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada 13 Juli 2018. Sejak Presiden Jokowi menjabat, sudah banyak akademisi yang meramalkan bahwa menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Hendroprioyono itu akan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Dengan menjabat Pangkostrad, jalan Andika menuju KSAD kian terbuka lebar untuk menggantikan Jenderal Mulyono yang akan pensiun di Januari 2019. 

Banyak yang percaya, Andika akan menjadi KSAD karena bisa dipercaya oleh Presiden Jokowi. Salah satu alasannya tentu saja karena mertuanya merupakan orang dekat Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri dan juga Jokowi Sendiri.

Penggemblengan Andika menjadi KSAD sudah terbaca banyak analis sejak penunjukan Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI pada 8 Desember 2017 menggantikan Gatot Nurmantyo. Tak lama sesudah dilantik menjadi Panglima TNI, Hadi langsung menganulir keputusan Gatot yang merotasi puluhan perwira di lingkungan TNI.

Gatot tercatat melakukan rotasi besar-besaran sebanyak 2 kali, yakni 27 Oktober 2017 dan 4 Desember 2017. Rotasi pada 4 Desember melibatkan 85 perwira, yang mana 46 di antaranya berasal dari Angkatan Darat, 28 dari Angkatan Laut, dan 11 dari Angkatan Udara. Keputusan ini menimbulkan banyak tanda tanya karena berlangsung hanya 4 hari sebelum Gatot dicopot sebagai Panglima TNI.

Selain itu, jabatan yang digeser Gatot termasuk vital. Misalnya,Mayjen TNI Imam Edy Mulyono dari Kas Kostrad menjadi Staf Khusus KSAD. Adapun Mayjen Sudirman menggantikan Edy Rachmayadi menjadi Pangkostrad. Mudah untuk dibaca bahwa ini merupakan penegasan Panglima TNI bahwa dia tak ingin jabatan paling strategis di TNI itu dijabat oleh "orangnya Gatot".

Sebab, ada preseden bahwa Pangkostrad berpeluang besar menjadi KSAD, dan KSAD tentu saja menjadi Panglima TNI.

Karena itulah, tak mengherankan jika, pada 19 Desember 2017, Marsekal Hadi membatalkan pergeseran 16 perwira yang sudah diputuskan Gatot. Salah satu yang menyita perhatian adalah pengembalian jataban Edy Rachmayadi menjadi Pangkostrad

Sebagai pengganti Edy, Hadi akhirnya memilih Letjen Agus Kriswanto menjadi Pangkostrad pada 4 Januari 2018.  Sementara Mayjen Andika Perkasa mengisi jabatan yang ditinggalkan Agus sebagai Kepala Kodiklat AD.

Di sinilah awal mula jalan lancar Andika menjadi KSAD sudah terlihat. Mengapa?

Sebenarnya, jabatan KSAD berpotensi diisi oleh perwira yang lain, seperti Wakasad Letjen Tatang Sulaiman, Sekjen Kemenkopulhukam Letjen Yoedhi Swastono, Sekjen Dewan Pertahanan Nasional Letjen Doni Monardo, dan Irjen TNI Muhammad Herindra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun