Mohon tunggu...
Tania Willysara
Tania Willysara Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Pascasarjana, Magister Ilmu Politik FISIP USU

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebijakan Eksternal dalam Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

6 Juli 2021   16:21 Diperbarui: 6 Juli 2021   17:25 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tahun 2021 menjadi tahun yang memberikan tantangan berat bagi pencaharian solusi dari pertumbuhan peekonomian. Pertumbuhan ekonomi positif diperkirakan terjadi pada akhir kuartal kedua. Tren perbaikan terlihat dari angka minus yang terus berkurang tiap kuartal. Di sisi lain, secara matematis angka pembanding untuk perhitungan kuartal kedua tahun ini adalah kondisi ketika ekonomi Indonesia berada pada titik yang sangat rendah akibat pandemi Covid-19 memukul hampir semua sektor. Tentu angka akan lebih baik bila larangan mudik tidak diberlakukan. Biasanya Bulan Puasa dan Lebaran menjadi fenomena siklikal positif dalam perekonomian kita.

Lebih lanjut, misalnya larangan mudik memang tidak terelakkan karena kecenderungan kenaikan warga yang terinfeksi positif Covid-19 sebagai imbas dari mobilitas masyarakat yang meningkat. Penanganan dari sisi kesehatanharus diutamakan, karena penyebab dari keanjlokan ekonomi bermula dari masalah tersebut. Di tengah kewaspadaan akan ledakan kasus positif Covid-19, mengintip berbagai peluang bagi perbaikan kondisi ekonomi harus dilakukan. Saat ini faktor-faktor eksternal menunjukkan kecenderungan yang menguat.

Hemat saya, gerak cepat dibutuhkan untuk menyambut peluang itu, mengingat ekspor-impor juga memberi pengaruh berarti dalam mengungkit pertumbuhan ekonomi negeri ini. Neraca perdagangan yang sekitar setahun terakhir selalu surplus memberi sinyal kita punya modal berarti dalam memanfaatkan dinamika perdagangan internasional. Yang perlu diperhatikan, perbaikan kinerja itu juga didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas. Sampai April tahun ini, total ekspor Indonesia tercatat sebesar 51,94 miliar dollar AS.

Dibandingkan April 2020, ekspor kita tumbuh 51,94 persen. Khusus ekspor nonmigas, pertumbuhannya 51,08 persen. Peningkatan ekspor nonmigas itu didorong harga yang membaik dari beberapa komoditas, di antaranya adalah minyak kelapa sawit mentah dan batubara. Negeri ini memang memiliki kekayaan alam luar biasa. Namun, pasar global untuk sumber daya alam cenderung fluktuatif. Kemampuan mendiversifikasi produk-produk ekspor perlu untuk terus ditingkatkan, dengan industri pengolahan sebagai motornya.

Diversifikasi juga menyangkut negara tujuan ekspor. Perluasan itu bisa berkonsekuensi pada penambahan keragaman produk. Dengan memiliki banyak produk yang diekspor ke banyak negara diharapkan peranIndonesiadalamperdagangan global meningkat. Memetakan Indonesia dalam arus pergerakan barang internasional memang tidak hanya terkait dengan upaya memulihkan ekonomi akibat pandemi, tetapi juga bagaimana merancang danmemantapkanstrategiagarpengaruhnya bagi sustainabilitas terasa.

Meskipun neraca perdagangan surplus dalam setahun terakhir, Indonesia masih berada dalam posisi bawah pada rantai pasokan global. Dengan lebih banyak mengandalkan ekspor bahan mentah dan hasil produksi padat karya, nilai yang didapat relatif rendah. Karena itu posisinya perlu ditingkatkan dengan antara lain memegang peran penting dalam desain produk dan industri padat teknologi. Menumbuhkan kontribusi aspek-aspek eksternal bagi pertumbuhan ekonomi memang tugas yang melibatkan banyak pemangku kepentingan terutama ditengah wabah Covid-19 yang tak jelas kapan berakhirnya, dan pemerintah tentu harus berinovasi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di saat situasi yang abnormal seperti sekarang. Sekian***

Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana, Magister Ilmu Politik FISIP USU Angkatan 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun