Mohon tunggu...
Tania Salim
Tania Salim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kebersamaan Keluarga dalam Menyambut Tahun Baru

30 Desember 2022   07:45 Diperbarui: 30 Desember 2022   07:53 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Terkenang kembali kejadian di tahun 80 an di kala Ayah saya masih hidup. Jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiri saya sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB ketika teman saya mengantarkan saya pulang dari acara pesta ulang tahun teman SMA. Acaranya diadakan di sebuah restoran yang lumayan jauh dari rumah saya, sehingga butuh waktu untuk tiba di rumah.

Begitu mobil teman saya berhenti di depan rumah saya, Ayah saya dengan singlet kebanggaannya sudah berdiri di pintu dengan wajah garangnya.

"Aduh, Mak! Papamu sudah menunggu di depan pintu," kata teman saya dengan suara gemetar.

Segera teman saya membuka jendela mobil dan menyapa Beliau.

"Selamat malam, Om," dengan mimik wajah tersenyum kecut.

"Cepat sekali pulangnya," balas Ayah saya, tanpa tersenyum. Sebuah sindiran halus yang tajam.

Saya bergegas turun dari mobil setelah mengucapkan terima kasih kepada teman saya yang telah berbaik hati mengantar saya pulang. Agak malu juga dengan teman saya itu, namun itulah Ayah saya yang memang sangat mencintai anak-anaknya hingga rela berdiri di depan pintu menunggu anaknya pulang ke rumah dengan selamat.

Sesungguhnya Ayah saya adalah seorang Ayah yang sangat menyayangi keluarganya. Walaupun wajahnya sangar, namun hatinya selembut salju. Beliau sangat menyayangi anak-anaknya, terutama anak perempuannya, hehehe. Kami sering bercanda bersama layaknya teman akrab. Sosok Ayah yang menurut saya sangat baik dan sukar ditemukan di zaman 80 an.

Nah, satu kebiasaan dalam keluarga kami yang kami lakukan setiap pergantian tahun adalah membuat acara barbeque di loteng rumah kami. Ayah kami jago masak. Jadi tanggal 31 Desember merupakan hari tersibuk buat Ayah dalam menyiapkan sate daging sebagai persiapan untuk acara BBQ menyambut tahun baru.

Saya cuma bisa bantu menusuk potongan daging dengan tusuk sate yang sudah dipersiapkan Ibu. Adik-adik saya yang laki-laki akan menyiapkan arang. Pada saat itu pemanggang sate yang kami miliki sangat sederhana, itupun karya Ayah sendiri, hehehe. Yang penting bisa berfungsi dengan baik sehingga kami bisa menikmati lezatnya sate buatan Ayah tercinta.

Malamnya kami sekeluarga berkumpul, memanggang sate sambil bercengkerama dengan bahagia. Sungguh momen yang sangat berharga yang tak bisa dibeli dengan uang, benar kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun