Mohon tunggu...
Tania Herlinda
Tania Herlinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - taniahrlnda

communication studies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Korean Wave Melanda Dunia

25 Juli 2021   23:34 Diperbarui: 27 Juli 2021   00:18 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut salah satu politikus Amerika bernama Joseph Nye, Korean Wave adalah semua budaya Korea yang saat ini terkenal mulai dari film, musik, fashion, bahasa. Namun, arti secara luasnya Korean Wave adalah penyebaran budaya popular Korea melalui beberapa produk seperti musik, film, dan drama TV. Tiga produk ini berkembang pesat dibeberapa negara Asia Timur maupun tenggara termasuk di Indonesia. Hal ini membuat banyak orang tertarik untuk belajar budaya-budaya korea lainnya termasuk yang tradisional seperti bahasa, pakaian atau style, adat, dan makanan tradisionalnya. Akan tetapi berbeda pendapat di negara asalnya menurut orang-orang korea, Hallyu adalah produk budaya yang terkenal di luar negeri atau di seluruh dunia, ini mengartikan ga semua yang berasal dari korea adalah Hallyu.

Tiga perusahaan hiburan di Korea Selatan, SM Entertainment, JYP Entertainment, YG Entertainment, didirikan pada akhir dekade 90-an. Tiga perusahaan inilah yang melahirkan artis ternama seperti Girls Generation, EXO, Bigbang, Twice sampai Blackpink.

Memasuki dekade 2000-an, industri hiburan dan budaya Korea Selatan semakin mendunia. Pada tahun 2002 drama yang berjudul  "Winter Sonata" laris manis di Asia Timur Tengah. Bahkan di Indonesia, drama seri ini ditayangkan ulang beberapa kali. Pada 2012, "Gangnam Style" dari Psy jadi video pertama yang diputar lebih dari 1 miliar di Youtube. Dan enam tahun kemudia, BTS jadi artis Korea Selatan pertama yang mencapai peringkat satu Billboard Artis 100 dan untuk pertama kalinya grup perempuan Korea bernama Blackpink tampil di Coachella.

Mengapa Drama dan musik Korea selatan sukses di kancah global? Hal ini dikarenakan, Pertama film dan drama Korea menawarkan sinematografi yang bagus. Kedua, faktor dukungan pemerintah Korea Selatan. Ketiga, media sosial, contohnya, BTS menjadi grup musik yang engagement-nya paling tinggi di Twitter, tiga tahun lalu. Keempat, faktor harmoni musik dalam K-pop yang mempunyai daya tarik lewat paduan koreografi dan lagu yang 'catchy' hal ini menyasyaratkan artis K-pop untuk melalui latihan keras selama bertahun-tahun sebelum akhirnya terjun ke dunia hiburan. Kelima, drama dan film Korea selatan tidak banyak menampilkan adegan pornografi atau kekerasan. Keenam, produk hiburan Korea Selatan menjanjikan nilai-nilai keluarga dan cukup intensif terhadap budaya dan agama negara lain.

Fenomena Korean Wave ini pun semakin tenar dan populer di dunia seperti drama dan music K-pop perlahan menarik orang-orang dating ke Korea Selatan. Para fans misalnya, rela merogoh kocek yang tidak sedikit untuk paket tur-liburan supaya bisa nonton konser K-pop kesukaannya. Dan ada yang memberi album fisik dan merchandise para idolanya, sambal plesir ke lokasi syuting film favorit. Selain itu, mereka pergi ke tempat wisata di Korea dengan memakai baju tradisional 'hanbok'dan menikmati kuliner yang ada di Korea.

Tidak heran sejak tahun 2000, angka wisatawan ke Korea Selatan terus melonjak. Selain itu, imbas dari ketenaran drama dan music membuat ekspor kosmetik Korea Selatan meningkat. Hal ini dpat disimpulkan fenomena Korean Wave atau penyebaran budaya bisa menjadi sumber ekonomi penting suatu negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun