Mohon tunggu...
Ahmad DeniHidayat
Ahmad DeniHidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Ahmad Deni Hidayat adalah Mahasiswa IAIN Syech Nurjati Cirebon, ia lahir di Indramayu 31 Desember 1999. Beliau mulai bergelut di dunia kepenulisan semenjak masuk di bangku perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asal-usul Desa Ranjeng Kecamatan Losarang, Indramayu.

18 Mei 2021   17:00 Diperbarui: 18 Mei 2021   17:26 1635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asal-usul Desa Ranjeng

“Kunang”

Suasana malam hari di kampung sangat sepi dan sunyi. Kebetulan bertepatan musim penghujan,  bulan dan bintang terlihat sedang berselimut awan, keadaan bumi gelap gulita tak ada cahaya. Tergugurlah hati yang terang, diluar sudah dinanti makhluk-makhluk kecil bertebangan, sambil membawa obor penerang, itulah “Sang Kunang”

Menurut hikayat, Kunang adalah penjelmaan dari kukunya orang yang sudah meninggal, namun sebenarnya yakni sejenis serangga, yang kini anak-anak tak bisa menikmati keindahannya di malam hari, karena ia punah akibat kemajuan zaman di mana para petani menggunakan obat insektisida sebagai pembrantas hama, jadi hewan yang tak berdosapun ikut mati hingga punah.

Pada zaman dahulu kala, orang memberi nama kepada anaknya dengan menggunakan nama-nama hewan seperti nama hewan serangga, ikan, dan lain sejenisnya salah satu diantaranya “KUNANG”

Di suatu dusun tepatnya di desa Losarang kuno, yang sekarang desa muntur (karena pemekaran) hidup seorang keluarga yang mempunyai anak bernama Kunang. Nama asli atau nama panggilan kami belum memperoleh penjelasan, tapi, yang penting anak cucunya sudah mengakui bahwa “Buyut Kunang” adalah buyutku.

Banyak penafsiran nama Kunang yang diujarkan seseorang seperti:

Narasumber 1:  Karena nama laki-laki yang disebut nang, atau sewaktu kecil selalu menangis terus, kalau dipangku meneng(diam) jadi orang menyebutnya “Kunang”

Narasumber II : Setelah dewasa, setiap malah hari ia membawa lentera (obor) encari ikan di Kedung Bunder, dari kejauhan seperti manusia atau disebut pada desa itu “Ku, Nang” dan jadi Kunang.

Asal usul nama Desa Ranjeng

Si Kunang termasuk orang yang dibilang kurang ekonominya (miskin/tidak mampu), maka ia bekerja keras siang dan malam, siang membantu orang tuanya di sawah, bila malam ia pergi untuk mencari ikan di sawah, di rawa, atau di kedung yang sudah menjadi tempat langganan mencari ikan. Sambil bekerja ia selalu melakukan, tirakat, bersemedi dan beguru di sepanjang pinggir kedung atau muara di sepanjang masa. Maka tak heran Kunang seorang yang sakti dan berilmu tinggi. Karena ketinngian ilmuanya banyak orang mencarinya untuk berbagai alasan seperti:

  • Meminta pertolongan dari kesulitan.
  • Ingin mengikuti jejaknya.
  • Ingin berobat dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun