Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perut dan Kepalaku Maluku

24 Agustus 2018   15:27 Diperbarui: 24 Agustus 2018   16:03 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis di salah satu spot di kampung warna-warni, Jalan Baru, Hunipopu, Nusaniwe, Ambon, Maluku, pada kegiatan Djalan Baru Cretive Festival DBC. (Foto Alan Tahir, seniman lukis). Ambon 22 Agustus 2018.

Maka itu adalah masa pada waktu lalu

Yang perlu kau kenang, tapi

Tidak untuk kau jual lagi

Sebab Maluku adalah Malunya Aku

Pada pohon waru

Gagang cengkeh

Bunga pala

Jadi ekploitasi perut

Bahkan kau harus tahu

Bagaimana Maluku mesti dijaga

Bukan untuk dibunuh pada terik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun