Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[FAPI] Mimpimu-MimpiKu Semoga Seirama Selalu

6 Juli 2015   14:33 Diperbarui: 6 Juli 2015   14:33 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tamita Wibisono : 49

 

Malam Panjang yang melelahkan, entah kenapa begitu sulit untuk memejamkan mata ini,terlebih dengkuran itu kian memacu jantungku untuk semakin berfikir tentang banyak hal.

Beringsut aku dari posisi tidurku, menepuk pipinya yang tidak lagi kencang, berharap menjadi jurus meredakan suara dengkuran yang menjadi tanda betapa pulas tidurnya.

aku memandang wajahnya, menghela nafas dalam-dalam dan mencoba menerka mimpi apa yang tengah bergelanyut di alam tidur laki-laki yang sudah menikahiku ini.

Sungguh aku tidak pernah memimpikanmu sebagai suamiku. Semua aku terima sebagai kehendak takdir yang menyatukan kita dalam ikatan suci pernikahan. Namun, apakah aku telah benar-benar menjadi perempuan dalam mimpi indahmu kini dan selamanya?aku berharap demikian. Seperti janjimu, tidak mengulang kesalahan masa lalu dengan melanggar batas kesetiaan dalam rumahtangga yang kita bina.

aku sadar, menikah denganmu terkadang harus mengubur separuh dari mimpi-mimpiku. karena engkau membawaku dalam hidup yang teramat realistis. Bukan dunia abakadabra yang membuat semua ada dalam sekejap mata.atau mungkin mimpi-mimpiku itu terlampau melewati batas kewajaran mimpi seorang perempuan.

Masih ada mimpiku yang tersisa dan berharap bisa seirama dengan mimpimu. Bukankah kita masih memiliki mimpi bersama? tentang sebuah keluarga yang bahagia. aku masih mampu menjaga mimpiku, menjadi perempuan yang tepat dalam hidupmu. Mengajakmu serta dalam tiap perjalanan yang aku lakukan saat engkau harus memulai karier keduamu dalam ritme seni budaya.

Aku bermimpi tentangku-tentangmu

membagi kisah kehidupan kita sebagai sebuah motivasi hidup dalam sebuah karya. dari karya kecil kita itulah yang akan membawa kita mengenal banyak orang, memiliki banyak kawan, dan mempunyai banyak jalinan persaudaraan. Aku dengan karyaku dan engkau dengan karyamu. Kita akan selami tiap makna kehidupan. Dalam irama damai kemanusiaan. yang menjadikanku sebagai perempuan yang penuh perhatian dan membawa manfaat dalam kehidupan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun