Hasilnya luar biasa. Hanya sekitar 30 % saja baju yang masih disterika, sementara 70 % baju selama pandemi alias di rumah saja saya cuci tanpa harus disetrika. Lantas, apa kaitannya setrika baju dengan Net-ero emisiion?, jelas ada mengingat sumber tenaga listrik di negara kita sebagian besar masih menggunakan bahan bakar dari energi dalam bumi seperti batu bara dsb. Pengurangan penggunakan listrik dalam rumah tangga jelas akan berpengaruh. Setrika salah satu yang cukup menguras kwh listrik. Alhasil dalam satu bulan saya hanya cukup membayar Rp. 200.000 saja melalui isi token pra bayar akibat jarang menyetrika baju.
Sungguh, saya bersyukur ternyata aktifitas sederhana selama ini memiliki korelasi positif dalam mendukung Net-Zero Emission demi masa depan lingkungan yang lebih baik.