Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

[Event Semarkutiga] Rujak Teplak, Kuliner Tegal yang Kian Hilang Jejak

10 Juli 2019   12:27 Diperbarui: 10 Juli 2019   12:45 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pri penjual rujak teplak kini kian hilang jejak

Madiun punya pecel. Jogja punya lotek, Sunda punya karedok. Tegal sebagai kawasan pesisir utara Jawa tengah  juga punya menu serupa tapi tak sama yang disebut dengan rujak teplak. Rujak ini tergolong rujak sayur dengan berbagai jenis sayur rebus yang sehat dan nikmat. Apalagi  bagi kalangan pecinta vegetarian. 

Satu hal yang membedakannya adalah jenis bumbu atau sambalnya. Hampir semua bumbu rujak, sambalnya terbuat dari kacang sebagai bahan yang dominan. Berbeda dengan rujak teplak khas Tegal yang bumbu/sambal utamanya berbahan dasar singkong rebus. 

Ya, singkong atau ubi jalar yang telah direbus hingga empuk kemudian ditumbuk /dihaluskan dengan bumbu berupa cabe merah, gula merah,  garam, terasi, bawang putih , asam jawa  hingga tercampur rata. Untuk menjaga daya tahan bumbu singkong sengaja tidak ditambahkan air. 

Bentuk awal bumbu singkong ini hampir menyerupai getuk bercita rasa gurih , asin dan sedikit pedas. Ketika penjual akan melayani pembeli rujak teplaklah maka bumbu singkong ini akan ditambahkan air sehingga bentunya menjadi lebih cair untuk kemudian diguyurkan diatas sayuran.

dok. pri seporsi rujak teplak
dok. pri seporsi rujak teplak
Untuk melengkapi kenikmatan rujak teplak, penjual biasanya menyediakan sambal/bumbu kelapa berwarna putih, dan bumbu/sambal pedas berwara merah yang dibuat dari cabe murni. Semasa kecil dulu tak sulit mencari penjual rujak teplak. Penjual yang rata-rata adalah perempuan berusia baya dan kerap disebut "Bi" (penggilan Bibi) , biasanya mangkal di depan sekolahan. Bahkan di sebuah pasar tradisional terdapat lebih dari 3 hingga 5 penjual rujak teplak. Selain itu rujak teplak sering di jual keliling kampung saat sore menjelang.

Dahulu rujak teplak menjadi jajanan segala usia. Anak-anak usia 5 hingga 10 tahun tak sungkan menyantap rujak teplak dengan pilihan bumbu/sambal kelapa. Kelapa parut yang dimasak bersama bumbu ketumbar dengan tambahan air dan sedikit tepung kanji ini berbentuk seperti bubur cair yang diguyurkan diatas aneka sayuran yang dipilih. 

Sementara para remaja hingga orang dewasa yang membeli rujak ini tentu saja menambahkan sambal/bumbu pedas. Ada juga yang meminta bumbu komplit ketika membeli rujak teplak. Artinya tiga bumbu/sambal ditambahan sekaligus. terbayang nikmatnya gurih kelapa dengan pedasnya sambal singkong.

Ragam sayuran dalam rujak teplak sangat bervariasi dari mulai kangkung, daun singkong, kacang panjang, lengguk (daun ketela/ubi jalar), Kol, tauge, Pare, Kecipir, hingga jantung pisang. Sesekali ada juga yang menyajikan Losdro (daun talas rebus, di Surabaya mirip dengan bahan rujak semanggi), kembang turi,  atau pedoyo (mentimun reus). 

Pembeli bisa bebas memilih jenis sayuran mana yang disuka atau campur semua untuk sensasi rasa sempurna. Seporsi rujak teplak dijual dengan harga terjangkau. Masa kecil dulu rujak teplak bisa dibeli cukup dengan harga ratusan perak saja.  Seiring berjalannya waktu harga rujak teplak tentu tentu tak semurah dulu.

Terlebih keberadaan rujak teplak di daerah Tegal kian langka. Pasar tradisional kini tak lagi menjadi lapak dimana rujak teplak bisa dengan mudah ditemukan. Di pasar pagi Kota Tegal misalnya, hanya 1-2 orang saja yang masih berjualan. Bisa dibilang rujak teplak kian hilang jejak. Ah, anak-anak kecil hingga generasi milenial daerah Tegal sekarang pun sepertinya sudah tidak lagi mengenal seperti apa wujud dan rasa rujak teplak. 

rujak teplak depan toko Mitra kota Tegal sumber suara merdeka.com
rujak teplak depan toko Mitra kota Tegal sumber suara merdeka.com
Dari penelusuran jejak penjual rujak teplak, terdapat dua lokasi rujukan penjual rujak teplak yang hingga saat ini masih setia menyajikan menu khas Tegal  ini lengkap dengan kerupuk mie berwarna kuning. Lokasi pertama ada dikawasan Tegal sari , tepatnya di depan toko Mitra. hanya saja rujak teplak disini bumbunya singkongnya kurang terasa. sudah ditambahkan kacang sebagai campurannya. Harga rujak teplak disini termasuk tinggi, seporsinya dibandrol dengan harga Rp 10.000 - Rp 15.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun