Melihat dari kejauhan ajang konsolidasi politik yang digelar oleh Partai Moncong putih Pada Kamis 10 Januari 2019 kemarin tak ubahnya melihat semburat pelangi kebangsaan muncul di langit Kemayoran.Â
Sejauh mata menelusur jejak digital pada perayaan 46 tahun PDI Perjuangan, sejauh itu pula nuansa kebatinan yang sarat makna kebangsaan seolah memercik dari tiap wajah tokoh yang hadir.
PDI Perjuangan yang kini "moncer", seolah menjadi magnet politik yang memiliki gaya tarik politik meski pada warna politik yang berbeda sekalipun. Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) lazimnya menjadi sebuah mekanisme konsolidasi internal yang dihadiri ribuan kader dari seluruh Indonesia bahkan mungkin simpatisan yang berada di luar negeri.
Istimewanya, Rakornas yang dibarengi dengan Hari Ulang Tahun itu secara resmi di hadiri oleh Jokowi -Ma'ruf Amin selaku calon Presiden 2019.Â
Sudah barang tentu segenap kekuatan partai politik pendukung Jokowi -Ma'ruf pun turut hadir menyokongnya. Saat ribuan kader PDI Perjuangan memerahkan lokasi acara, hadirnya tokoh lintas parpol, beberapa menteri, Hingga tokoh nasional lainnya menimbulkan kesan bahwa ini bukan sekedar ajang konsolidasi internal partai. Melainkan ajang konsolidasi kebangsaan. Selaras dengan tema yang diusung yakni Persatuan Indonesia, membumikan Pancasila.
Dominasi warna merah menyala terasa terimbangi saat melihat hadirnya sosok Hamzah Haz yang pernah menjabat sebagai ketua umum PPP sekaligus wakil presiden Kala Megawati menjabat sebagai Presiden ke-5 RI. Demikian pula hadir dua tokoh yang pernah mejabat sebagai wakikl presiden era Soeharto , Tri Soetrisno. Tak ketinggalan Jusuf Kalla yang masih menjabat sebagai wakil presiden Jokowi hingga saat pilpres 2019 nanti.
Sederat nama tokoh  Partai politik yang menjadi Koalisi Pilpres 2019 seperti  Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imim (PKB), Romahurmuzy (PPP), Hari Tanoe Sudibyo (Perindo), Diaz Hendropriyono (PKPI), Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dari Partai Golkar, Hingga Ketua MPR Zulkifli Hasan yang notabene berasal dari partai koalisi sebelah yakni PAN.
Adapun jajaran menteri kabinet dan pejabat negara  turut hadir diantaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Menhan Ryamizard Ryacudu, Menteri KLH Siti Nurbaya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko,Menteri Koordinator Bidang Politik  dan Keamanan Wiranto, Wakil Menteri  ESDM Archandra Tahar.Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menkes Nila Moeloek. Tak lupa Menko PMK Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung
Tampak  pula Erick Thohir selaku Ketua TKN bahkan sosok Antasari Azhar yang pernah menjabat sebagai ketua KPK. Bahkan Kwik Kian Gie yang konon menjadi penasehat ekonomi Capres 02 yang pernah menjadi bagian dari PDI Perjuanganpun turut hadir duduk disamping Guruh Soekarno Putra.
Disitulah kekuatan pemimpin sebagai pemersatu terlihat nyata. Selain pidato politik yang disempaikan oleh Megawati selaku Ketua umum Partai, Jokowi pun memberikan pidato dihadapan kader PDI Perjuangan dan tamu undangan lainnya. Pemotongan tumpeng juga menjadi salah satu rangkaian acara yang melengkapi suasana gegap gempita 46 tahun PDI Perjuangan.