Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Petualangan Rasa Praktis dengan GO FOOD di Madiun, Dari Pecel, Rawon hingga Gedang Brengos

3 Juni 2018   23:00 Diperbarui: 3 Juni 2018   23:21 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner Lokal Madiun Kian Marak berkat Go Food | dok.pri

Baru dua Minggu saya menempati hunian baru di Kota Madiun. Kota yang terkenal dengan Kota sejuta pecel. Dua tahun sebelumnya saya pernah bermukim di kota yang sama, kini geliat perubahan nyata terasa.

Satu hal yang membuat berbeda adalah layanan moda transportasi online yang turut menghidupkan suasana sosial ekonomi budaya masyarakat Kota yang banyak melahirkan pendekar silat ini. Belum genap satu tahun Go Jek hadir di Kota Madiun dan sekitarnya. "Pasukan hijau" , sebutan untuk driver go Jek dengan jaket seragam perpaduan warna hitam dengan dominan hijau itu melayani pengguna dengan segala cerita.

Tak terkecuali bagi mereka yang gemar berpetualang rasa seperti saya. Siapa yang tidak kenal dengan GO FOOD?!. Layanan pesan antar makanan/minuman yang berada satu atap  di dalam aplikasi Go Jek. 

Jujur saja, meski saya kerap menggunakan jasa Go Jek/Go Car,namun saya tergolong pengguna baru untuk layanan Go Food.  Bermula dari postingan beberapa teman Kompasiana tentang Harkulnas (Hari Kuliner Nasional) Go Food. Sayang, Madiun bukan termasuk Kota yang menjadi perhelatan penukaran poin dengan voucher diskon merchant kuliner Go Food.

Kesan pertama sedikit kecewa karena tidak bisa mendapatkan promo menarik Harkulnas. Namun sebagai petualang rasa, alangkah naif jika berhenti hingga saat itu saja. Penjajakan awal pun berlangsung saat Ramadan tiba. 

Membuka halaman awal   aplikasi  Go Food, Ibarat kita sedang berada di etalase raksasa. "one stop digital Dine In service". Kira-kira begitu konsep globalnya. Petualangan rasa ala saya yang biasanya terjun bebas tanpa rambu-rambu mendadak berubah menjadi terstruktur, terarah, selektif dengan sistematika yang ditawarkan Go Food hingga sedemikian rupa. 

Sebut saja pilihan menu promosi, terdekat, terlaris, menu sehat, terfavorit, menu sehat atau promo antar. Semua memjadi item penyeleksi secara otomatis berdasarkan kriteria yang kita inginkan. 

Ada juga pilihan  berdasarkan tipe makanan yang disukai seperti : aneka nasi, ayam&bebek, snack&jajanan, pizza dan pasta, minuman , roti, sate , fqstfood, seafood Chinese hingga Thai food. Benar-benar menjadi rambu rambu, pesanan apa yang hendak kita pilih tanpa berlama-lama berfikir. Efisien lagi efektif.

Singkat kata, pesanan pertama pun saya lakukan tanpa kesulitan. Mencoba menu lokal menjadi pilihan. Penjajagan kuliner andalan Kota Madiun berupa pecel saya lakukan. 

Tercatat ada 20 pilihan gerai pecel yang bekerja sama dengan Go Food. Masing-masing dengan ciri khas sambal dan tambahan lauk lainnya. Siapa yang mengira sebekumnya jika pecel Madiun kini berada di era kuliner digital berkat adanya Go.Food 

Tak sebatas pecel saja, saya pun melanjutkan petualangan rasa cukup dengan berselancar di layar ponsel. Lincah kedua jempol saya memencet aneka pilihan yang ada. Lagi-lagi menu lokal yang saya cari. Lebih tepatnya menu regional ala Jawa Timuran, yakni Rawon.  Yes, lagi-lagi ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun