Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Berburu Takjil Boleh, Kalap Membeli Jangan

17 Mei 2018   23:25 Diperbarui: 17 Mei 2018   23:51 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pri ramai orang membeli takjil

Puasa hari pertama telah dilalui seharian tadi. Waktu berbuka sedemikian dinanti. Sebelum adzan Maghrib tiba, menyiapkan makanan untuk berbuka menjadi aktifitas yang harus dilakukan, khususnya bagi ibu rumah tangga seperti saya.

Meski sudah memasak sayur dan lauk untuk berbuka.Nyatanya  membeli beberapa jenis makanan pembuka puasa atau yang lazim disebut takjil tetap saja dilakukan. Terasa seperti ada yang kurang saja jika tidak membeli takjil yang banyak dijual.

Hal itu menjadi peluang bagi pedagang musiman yang menggelar lapak makanan selama Ramadlan di pinggir jalan atau tempat strategis lain. Aneka jenis makanan manis, gorengan, hingga lauk pauk matang pun dijual ketika sore menjelang.

Tak jarang, pembeli takjil berkerubut antri memilih jenis makanan yang hendak mereka beli. Saat puasa begini, godaan dalam berburu takjil luar biasa hebatnya. Berasa tak cukup hanya dengan satu jenis makanan saja. Alhasil lapar mata  pun melanda. Beli ini beli  itu kalap dalam membelinya.

Begitu kumandang Maghrib tiba, tak jarang perut kenyang oleh aneka takjil. Makanan berat pun terlewat. Padahal, nabi Muhammad SAW memberi teladan sederhana yakni mengawali berbuka puasa dengan 3 butir kurma saja.

Jadi, masihkah kita mengindahkan sunah nabi membatasi makan berlebih saat berbuka. Jika dengan 3 kurma saja sudah cukup sebagai takjil, masihkah kita kalap dalam berburu takjil?. Semoga tidak ya...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun