Hari-hari menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dipenuhi dengan aneka tradisi. dari Padusan, Megengan atau Munggahan, hingga "Prebegan" yg dikenal oleh sebagian warga Pantura.
Seminggu sebelum penentuan awal Ramadlan, saya berkesempatan pulang ke Tegal, kota dimana kedua orang tua tinggal. Memang,tradisi pulang kampung lazimnya dilakukan ketika lebaran tiba. Namun ada juga yang memanfaatkan momentum menjelang Ramadlan untuk sejenak pulang. Mengetuk pintu maaf dari handai taulan seraya mengirim doa pada keluarga yang sudah terlebih dahulu menghadapNya, menjadi semacam pembuka hati sebelum khusuk menjalankan puasa selama sebulan penuh.
Membersihkan makam sanak keluarga yang sudah meninggal menjadi salah satu hal yang banyak dilakukan menjelang puasa. Selain sebagai sebuah kewajiban, nyekar sebelum puasa tiba juga merupakan sebuah bentuk penghormatan tersendiri. Dilengkapi dengan megengan atau Munggahan.
Ada istilah dan aktifitas yang berbeda manakala  berada di Tegal dan sekitarnya. 2-3 hari menjelang puasa, pasar tradisional penuh sesak pengunjung dan pedagang yang kuotanya melebihi dari hari hari biasa.
Itulah kondisi dimana warga Pantura menyebut dengan "Prebegan". Biasanya warga memborong beberapa jenis bahan makanan untuk persiapan awal puasa. jangan heran, harga barang yang di jual saat Prebegan tiba, cenderung lebih mahal. Asumsinya memang, menjelang puasa harga-harga naik.Â
Beberapa jenis barang yang sebelumnya jarang dijualpun mulai bermunculan. Sebut saja timun suri , blewah, kolang Kaling, dan aneka bunga tabur.Â
Ah, saya pun ikut Prebegan. Berbelanja beberapa jenis bahan makanan untuk persiapan Awal puasa nanti. 1 kg timun suri , beberapa jenis kerupuk, telur asin adalah belanjaan yang saya beli pada Prebegan tahun ini.
Maklum, awal sahur biasanya sedikit malas bangun. Telur asin menjadi solusi menu sahur diawal Ramadlan nanti.
Nah ini cerita persiapan puasa saya. Bagaimana dengan anda?
