Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Memadukan Menu Tradisional dengan Cita Rasa Internasional, Aman dan Nyaman Itu Pasti

8 Maret 2017   19:18 Diperbarui: 9 Maret 2017   06:00 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Berbahagialah perempuan zaman sekarang yang tidak perlu lagi belajar tentang aneka bumbu dapur dengan segala rupa nama dan jenisnya. Teringat waktu itu Nenek adalah figur yang membuat saya pertama kali mengerti apa itu bumbu dapur. Berbeda halnya dengan Ibu (menantu nenek), yang kurang begitu lihai memasak. Nenek mengajarkan saya bedanya butiran merica dengan ketumbar. Aneka bumbu dapur tradisional yang oleh orang jawa bilang empon-empon atau bumbu pawonpun sempat saya pelajari.

Kunyit, lengkuas, sereh, jinten, Kunci, Kencur, daun salam adalah jenis yang sering digunakan untuk memasak. Namun bagi yang tidak terbiasa, menambahkan bumbu dapur tradisional akan berasa aneh dilidah, dan terkesan menjadi sampah dalam masakan. Maklum, bumbu-bumbu tradisional itu hanya dimasukkan ke dalam masakan tanpa bisa ikut dimakan. Empon-empon yang dimasukkan, setelah masakan matang akan dipinggirkan atau harus dibuang. Aneka bumbu dapur ini banyak digunakan di daerah pedesaan, atau mereka yang masih memegang citarasa tradisional.Konon bumbu-bumbu tradisional ini juga memiliki beberapa khasiat tambahan lho.

Berbeda halnya ibu rumah tangga yang tinggal di pedesaan, empon-empon semakin jarang digunakan  bagi mereka yang tak sempat ke pasar tradisional. Meski di beberapa pasar modern juga menjualnya , namun harganya relatif lebih mahal. Alternatifnya tentu menggunakan sekian banyak varian penyedap rasa yang tidak asing lagi keberadaannya. Lekat dalam ingatan saya tag line cup..cup..cup  Si mangkuk merah , Halal dan aman Ajinomoto. 

Teringat saya dengan Ibu yang selalu menambahkan butiran halus berbentuk sedikit memanjang berwarna putih bening mirip kristal dalam tiap masakannya. Sementara nenek lebih senang menggunakan ramuan empon-emponnya, meski kemudian harus mengakui bahwa masakan ibu yang berbumbu serbuk itu tak kalah enaknya. Kami menyebutnya micin. Sebagian orang mengenal istilah vetsin untuk varian bumbu penyedap yang sudah melegenda ini. Sejak kecil masakan Ibu selalu dilengkapi dengan penyedap rasa. Biasanya Ibu membeli serenceng vetsin yang berisi 20-an bungkus kecil. Digantungnya rencengan vetsin memanjang itu di paku yang menancap di dinding dapur. Sebungkus vetsin bisa digunakan untuk memasak berkali kali , sebab ibu menambahkan cukup sepucuk sendok teh saja.Harganya pun sangat terjangkau. 

Konon sebagian orang masih meragukan vetsin dengan segala efek samping bagi kesehatan. Nyatanya sedari kecil hingga sekarang saya mengkonsumsi vetsin dalam masakan Ibu, tetap sehat tanpa ada gejala gangguan apapun. Semua kembali pada pemikiran yang positif dan cara hidup sehat. Makanan hanya satu dari sekian banyak faktor pemicu. Segala keraguan tentang bahaya vetsin tertepis manakala saya berkesempatan mengunjungi acara open House BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan). Kepada 

Setelah sekian waktu hidup mandiri terpisah dari dapur Ibu, terlebih saat berumah tangga, saya benar-benar baru Ngeh bahwa banyak varian produk yang merupakan produk Ajinomoto. Betapa selama ini saya begitu dekat dengan cita rasa umami. Maklum saja  saya dan suami merupakan pasangan yang hobby makan. Tak berpantang dalam hal selera makanan. Namun ada beberapa menu yang memang kerap kali kami nikmati di rumah. Padahal menu itu identik dengan menu resto. Salad misalnya, ayam koloke dengan saus asam manis, atau brokoli suas tiram.

Salad menjadi salah satu menu favorit keluarga. Makanan ini merupakan menu internasional menang, namun berkat Mayumi, rebusan sayuran yang sesekali kami tambah dengan usus goreng dan tempe keripik semakin gurih nikmat berbalut mayoinase produk Ajinomoto. Tak tanggung-tanggung bahkan kami menggunakan 2 varian mayumi original dan yang pedas untuk membuat toping salad berlimpah.

Nah untuk selera oriental Koloke saus asam manis, Saori yang juga varian produk dari Ajinomoto juga membuat masak praktis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun