Mohon tunggu...
Tamariah Zahirah
Tamariah Zahirah Mohon Tunggu... Penulis - Guru di SMPN 3 Tambun Utara

Menulis salah satu cara menyalurkan hobi terutama dalam genre puisi dan cerpen. Motto : Teruslah menulis sampai kamu benar-benar paham apa yang kamu tulis!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Restu Ibu

16 September 2022   10:46 Diperbarui: 16 September 2022   10:49 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah ada di dalam sana, tiga orang Dosen duduk berjejer dengan tatapan yang tajam, seakan tak sabar memberondonginya berbagai pertanyaan yang sulit. 

"Duhh, Gusti, kenapa jadi panas dingin begini? Yang aku hadapi baru manusia. Bukan Tuhan atau Presiden," ucap batinnya dibalut rasa tak menentu. 

Lala mencoba menenangkan diri. Terkadang untuk menghilangkan rasa grogi, memainkan dasi yang menempel di dadanya. 

"Tadi perasaan saat di luar, aku begitu sangat tenang. Kenapa di sini gugup? Heiii, Lala ... fokus ... fokus ... Ini penentuan masa depanmu!" 

Lala mencoba menyemangati diri. Meski tetap saja didera rasa takut yang tiba-tiba datang menyergap. Takut tak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan. 

"Lala ... Apa anda sudah siap?" 

Degg 

Pertanyaan itu membuat dadanya semakin berdebar kencang.

"I ... iya. InshaAllah sa ... saya siap," jawab Lala gugup. 

"Jelaskan pada kami, mengapa penelitian ini penting dilakukan?"

Mendadak Lala blank, tak ingat apa yang harus dijawabnya. Padahal dalam skripsi sudah ada beberapa gambaran jawaban atas pertanyaan dosen. Akhirnya Lala menjawab sebisanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun