Mohon tunggu...
tamara Sari
tamara Sari Mohon Tunggu... Administrasi - Tamara sari

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Duka di Negeri kita

24 Januari 2021   13:25 Diperbarui: 24 Januari 2021   13:37 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berikutnya angin puting beliung juga melanda di Cirebon, Jawa Barat Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau serta sejumlah wilayah di Sumatera Utara dan Aceh.

Tanah longsor terjadi di Batam, Kepulauan Riau; Cianjur, Sumedang Jawa Barat; Manado, Sulawesi Utara; Kabupaten Lues, Aceh.

Masih juga ada bencana gunung meletus yaitu Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Semeru di Jawa Timur serta gempa bumi di Mamuju dan Majene di Sulawesi Barat.

Tidak hanya musibah dari bencana alam Indonesia juga di uji dengan cobaan wafatnya beberapa Ulama mu'tamad (Ulama rujukan Umat) yang setiap saat hadir sebagai lentera di tengah kegelapan yang menyelimuti kehidupan dunia saat ini.

Salah satu di antara ulama yang telah mendahului kita adalah Syeikh Ali Saleh Jaber, seorang Ulama yang ilmuan, saleh, mukhlis, dan insya Allah muhsin. Ulama yang selalu hadir dengan kesejukan dan penampilan moderasi sebagai jembatan pemersatu bagi seluruh elemen Umat dan bangsa. Syeikh Ali Jaber meninggalkan tidak saja Ilmu. Tapi yang lebih penting lagi adalah ketauladanan dalam mempertahankan keimanan dan keilmuan dalam bingkai akhlakul karimah. Bahwa seberat dan sepelit apa pun tantangan yang dihadapi, seorang Mukmin tidak boleh lepas kendali karakter moral seperti yang diajarkan secara prinsip oleh baginda Rasulullah SAW.

 Indonesia juga kehilangan Habib kharismatik dari Jawa Tengah, Al-Habib Ja'far bin Muhammad Al-Kaff yang wafat di kediamannya di Samarinda, Kalimantan Timur. Sebelumnya empat ulama kharismatik lebih dulu berpulang pada Kamis (3/12/2020) yaitu Al-Habib Thohir bin Abdullah Alkaff (Pengasuh Ponpes Darul Hijrah Tegal, Jawa Tengah); KH Qohwatul Adib Munawar (Pesantren Langitan, Jawa Timur); KH Faiq Robayan (Jepara, Jawa Tengah); dan Al-Habib Umar Bin Aqil Bin Yahya (Gresik, Jawa Timur)

"Sebagian tanda datangnya Hari Kiamat diangkatnya ilmu dan tinggallah kedunguan (kebodohan)."

Permisalan ulama di muka bumi seperti bintang yang ada di langit. Bintang dapat memberi petunjuk kepada orang yang berada di gelap malam, di daratan maupun di lautan. Jika bintang tak muncul, manusia tak mendapatkan petunjuk. Demikian sabda Nabi Muhammad Saw dalam satu hadisnya yang diriwayatkan Imam Ahmad.

Dai lulusan Mesir asal Kalimantan Selatan Ustaz DR Miftah el-Banjary mengatakan, seiring wafatnya para ulama, Allah angkat pula ilmunya kembali pada-Nya. Manakala Allah ingin mengangkat ilmu, maka dia wafatkan para ulama-Nya yang lurus.

Ketika ulama yang haq banyak wafat, ini pertanda Allah mencabut berkah ilmu. Tersisalah ulama simbolik yang tidak faqih. Ketika dimintai fatwa mereka berfatwa atas hawa nafsu.

"Satu orang pejabat meninggal dunia, selang beberapa hari sudah ada penggantinya. Tapi, satu orang ulama wafat, beberapa puluh tahun belum tentu ada penggantinya," 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun