Mohon tunggu...
Tamara Oktaviani Chaerunisa
Tamara Oktaviani Chaerunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Be a Model On Your Lifestyle

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Belajar dan Pembelajaran dalam Islam

22 September 2022   20:32 Diperbarui: 22 September 2022   20:48 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belajar begitu penting dari sudut pandang Islam sehingga hampir tidak ada manusia yang lepas dari kegiatan belajar.Kegiatan belajar dan belajar merupakan isu sentral dalam praktik pendidikan.Hal ini karena interaksi antara pendidik dan peserta didik merupakan kegiatan nyata yang berlangsung. . 

Banyak pendidik Islam yang menaruh perhatian serius terhadap kajian kegiatan pembelajaran.Pada periode ini, banyak pemerhati pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam, tanpa kritis mengadopsi konsep-konsep pendidikan pendidikan Barat dan mempelajari para pemikir pendidikan.

Untuk memahami konsep belajar secara keseluruhan, terlebih dahulu kita harus mengkaji bagaimana para ahli belajar. Psikolog danpendidik menafsirkan konsep belajar. Hal ini sangat penting karena perilaku belajar merupakan ontologi atau bidang studi yang dilakukan oleh siswa dua bidang ilmu. 

Psikolog melihat belajar sebagai proses psikologis interaksi antara individu dan lingkungan alam mereka. saat menjadi pakar pendidikan memandang perilaku belajar sebagai proses psikoedukasi yang menjadi cirinya. Hasilnya adalah interaksi pribadi dengan lingkungan belajar yang  sadar. Konsep belajar dalam Islam didasarkan pada perspektif Al-Qur'an dan hadits. 

Kegiatan pembelajaran dapat berupa presentasi, penelitian, pencarian dan penelitian. dan menyelidiki. Selain Al Quran, Al Hadits juga banyak menjelaskan tentang maknanya mencari ilmu. 

Misalnya hadits berikut ini. "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Carilah itu Pengetahuan di Cina. Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat. Urama Ini adalah warisan Nabi. Pada hari kiamat, tinta para ulama akan ditimbang terhadap Our Lady of Martyrs, dan kemudian tinta itu akan ditimbang. Seorang ilmuwan lebih baik dari seorang ilmuwan.

Al-Ghazali adalah seorang pemikir Islam terkemuka yang telah banyak menulis karya-karya monumental dalam berbagai kajian Islam. Ia dikenal luas sebagai tokoh sufi, sehingga tidak heran jika pemikirannya diilhami oleh nilai-nilai tasawuf, termasuk konsekuensi pemikirannya di bidang pendidikan. 

Misalnya, dalam kaitannya dengan studi dan pembelajaran, Al-Ghazali terinspirasi dari pola hidup sufi, bagaimana siswa dan pendidik melakukan kegiatan belajar mengajar dalam hal ajaran Islam. Sebagai titik tolak kedua kegiatan tersebut, Al-Ghazali menjelaskan bahwa kegiatan belajar dimaksudkan sebagai kegiatan ibadah kepada Allah SWT dan harus mencari ridha-Nya.

Imam al-Ghazali mengatakan bahwa belajar adalah proses jiwa dalam memahami makna sesuatu sebagai upaya membentuk akrak karima untuk mendekatkan diri kepada Allah (Takarb) demi keselamatan di dunia dan di akhirat, saya yakin ada. Konsep pembelajaran Imam al-Ghazali lebih menekankan pada syarat akhlak/akhlak, tetapi hanya guru sebagai al-mualim (pengajar). Implikasinya, guru harus memiliki peran/karakter yang baik dalam mengajar.

Konsep belajar dan pembelajaran menurut imam al-Zarnuji adalah bahwa belajar merupakan proses mental. Hakikat belajar itu sendiri adalah pembentukan jiwa atau akhlak. Konsep pembelajaran imam al-Zarnuji lebih menekankan pada persyaratan moral, baik pada guru maupun siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata 'belajar' berasal dari kata 'belajar'. Ini berarti mencari kecerdasan dan pengetahuan, berlatih, dan mengubah perilaku dan reaksi yang disebabkan oleh pengalaman. Kata "belajar" berarti proses, cara, atau tindakan membuat seseorang atau makhluk hidup belajar. Dikatakan Diamati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun