Mohon tunggu...
Tamara OktavianiChaerunisa
Tamara OktavianiChaerunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PIPS A (200102110125)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Problematika Anak Usia Dini dalam Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Sosioemosional

5 Desember 2022   00:28 Diperbarui: 5 Desember 2022   00:37 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan merupakan pola perubahan yang meliputi aspek fisik, kognitif, linguistik, dan sosioemosional. Setiap orang melewati berbagai tahap perkembangan. Ada yang cepat dan ada yang lain lambat Hal ini terjadi karena setiap individu tidak dapat memenuhi banyak aspek tugas pembangunan. Sehingga menyebabkan masalah ketidakcocokan proses. "Perkembangan kognitif adalah proses pembelajaran yang berkaitan dengan pikiran dan cara kerjanya dan sebagai anak-anak untuk berpikir, melihat dunia dan menerapkan apa yang telah Anda pelajari.

Menurut pemikiran kognitif Piaget, pemikiran anak sekolah dasar terjadi secara bertahap pemikiran fungsional-konkret, yaitu H. masa ketika aktivitas mental anak terfokus pada objek tertentu nyata atau berpengalaman. Dengan kata lain, anak usia sekolah dasar sudah memiliki kemampuan berpikir akan melalui serangkaian sebab dan akibat dan menemukan solusi masalah yang dia hadapi. 

Anak usia sekolah dasar dapat memikirkan situasi secara logis dan mengetahui aturan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pengurutan. sesuatu yang serial dan untuk dapat memahami operasi bilangan seperti 5x6 = 30. Adapun Ketika mereka memahami lingkungan alam, anak-anak tidak lagi mempercayai informasi yang diberikan kepada mereka panca indera, karena mereka sudah memiliki kemampuan untuk membedakan apa yang terlihat oleh mata realitas sejati dan yang sementara dengan yang permanen.

  • Problematika Pekembangan Fisik

Perkembangan fisik merupakan bagian yang sangat penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan Kondisi fisik anak usia sekolah dasar menciptakan karakteristik dan pola penyesuaian untuk lingkungan. Perkembangan fisik anak usia sekolah dasar tercermin dari bentuk tubuh, tangan dan kaki Kaki menjadi lebih panjang, otak berkembang. Pada tahap ini, anak mengembangkan makna Rasa ingin tahu melalui pembelajaran di sekolah. Kemampuan sensorik berhubungan dengan stimulus diberikan secara internal dan eksternal. 

Pada tahap ini, anak terlibat dalam aktivitas yang dapat meningkat keterampilan sensorik, misalnya melalui bermain. Keterampilan motorik terkait kemampuan mereka untuk berlari, melompat dan memanjat lebih cepat, lebih jauh dan lebih baik. Usia 6-11 tahun merupakan masa pertumbuhan yang lambat dan stabil. masalah ini dalam kaitannya dengan peningkatan berat badan, seperti kerangka tulang dan otot, pembesaran organ Kekuatan fisik dan otot secara bertahap meningkat. Penambahan berat badan dan peningkatan kekuatan otot adalah karena faktor keturunan dan praktis. Contoh pewarisan, dimulai dari anak Keluarga panjang cenderung lebih panjang daripada anak-anak berasal dari keluarga kecil. Adapun contoh kegiatan olahraga, seperti saling kejar-kejaran dengan teman-temannya atau melakukan aktivitas berkeringat.

  • Problematika Pekembangan Kognitif

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia berfungsi sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain, serta sebagai alat untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain. Menurut Vygostky (dalam Dewi, dkk. 2020) menjelaskan bahwa ada tiga tahap yang berkaitan erat dalam perkembangan bahasa anak perkembangan daya pikir anak, yaitu:

1) tahap eksternal, terjadi ketika anak berbicara ke luar, yang sumber pemikirannya berasal dari luar anak, memberikan bimbingan, informasi dan melakukan tugas dengan anak-anak; 2) fase egosentris dimana anak berbicara karena kebiasaan tentang pemikiran dan cara bicaranya yang dewasa; dan 3) fase internal yaitu proses berpikir Anak itu sepenuhnya memahami kemampuan berbicara. 

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V-A dan Wakil Kepala Sekolah, Bapak Yusdiani, S.Pd mengatakan ada siswa bernama Syafa Kekasih tanpa kata. Ia menjelaskan Ananda Syafa terlahir bisu. Namun, keterbatasan ini bukan karena gen yang diwariskan, karena tidak ada dalam keluarganya yang memiliki hambatan bicara. Ananda Syafa biasanya tenang di kelas selama proses berlangsung untuk mempelajari Mengenai hasil wawancara dengan guru mengatakan bahwa Ananda Syafa hanya mendengarkan apa adanya apa yang dijelaskan guru. Namun dalam hal berinteraksi dengan guru dan teman sebaya, Ananda Syafa menggunakan bahasa isyarat. Keterbatasan ini membuat guru dan anak-anak mengalaminya Kesulitan dalam belajar dan hubungan antara keduanya.

  • Problematika Pekembangan Sosioemosional

Perkembangan sosial adalah perkembangan tingkah laku anak yang sesuai dengan aturan tersebar luas di masyarakat tempat anak tinggal. Selain itu, diartikan sebagai pembelajaran menyesuaikan diri dengan norma, moral, tradisi kelompok, melebur menjadi satu kesatuan, dan berkomunikasi serta bekerja sama satu sama lain. Emosi juga didefinisikan sebagai emosi atau perasaan melibatkan kombinasi gairah fisiologis dan perilaku yang terbuka. usia sekolah dasar Anak usia sekitar 6-12 tahun memiliki perkembangan emosi yang berbeda-beda, yaitu:

1) di masa kecil 5-6 tahu dan sudah tahu peraturan yang berlaku; 2) Pada usia 7-8 tahun anak sudah mengerti menjadi malu dan bangga akan sesuatu; 3) Pada usia 9-10 tahun anak sudah dapat melakukan hal tersebut menyembunyikan dan mengungkapkan perasaan sendiri dan bereaksi terhadap perasaan orang lain; 4) usia 11-12 tahun, anak sudah mengetahui baik dan buruk, nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, dan peningkatan perkembangan, yang tidak kaku seperti pada anak usia dini.

Perkembangan merupakan model perubahan yang meliputi aspek fisik, kognitif, linguistik dan sosioemosional. Perkembangan aspek-aspek yang berbeda ini saling terkait dan saling melengkapi biarlah ada kesempurnaan. Perkembangan yang sempurna mempengaruhi kualitas pribadi seseorang Anak-anak, sudah sepantasnya perkembangan dipercepat. Setiap orang Unsur-unsur tersebut, baik orang tua maupun guru serta lingkungan memiliki dampak dan pengaruh yang besar penting bagi perkembangan anak. Padahal dalam proses perkembangan anak tidak ada siapa-siapa Ketekunan dan perawatan yang baik, maka tidak ada lagi pemeriksaan dan tindakan Mengusulkan solusi untuk masalah anak-anak yang terkena dampak. ketidaksempurnaan satu perkembangan anak yang meliputi perkembangan kognitif, fisik, bahasa dan sosial-emosional, Efek pada kehidupan anak-anak dalam belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun