Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kearifan lokal tak lagi memikat. Salah satu contoh yang terlihat, anak-anak sekarang lebih gemar bermain permainan online di gadget mereka seperti mobile legend dan  free fire, dibanding bermain permainan tradisional yang mengandung nilai kearifan lokal didalamnya. Hal ini sangat disayangkan, sebab terus-menerus bermain permainan online dapat menyebabkan kecanduan. Banyak sekali bahaya yang mengintai baik itu yang berdampak pada perkembangan fisik maupun mental mereka.
Permasalahan yang sama juga dialami oleh SDN Kauman 2 Kota Blitar. Peserta didik disana lebih gemar bermain permainan online di gadget mereka daripada bermain permainan tradisional. Berangkat dari keresahan tersebut, Tim PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat yang beranggotakan Feby Dwi Rahmasari, Muhamad Candra Ari Nata, Ni'matu Waridah, Nilna Umi Latifah, Sandra Prilia Anggraini, dan Tiara Berti Pertiwi, didampingi oleh Ibu Yuniawatika, S.Pd., M.Pd memiliki alternatif solusi yaitu: "Taman Dolanan" Strategi jitu transfer kearifan lokal pada anak.
Program ini, bertujuan mengajak anak-anak untuk kembali mengenal kearifan lokal melalui permainan tradisional. Ada banyak ragam permainan tradisional di Indonesia. Akan tetapi, dengan mempertimbangkan waktu serta lokasi permainan yakni di halaman SDN Kauman 2 Kota Blitar. Maka pada Program Taman Dolanan di SDN Kauman 2 Kota Blitar akan ada 9 permainan tradisional yang diajarkan yaitu: congklak, engklek, ular tangga, egrang, kelereng, lompat tali, gasing, dam-daman, dan bola bekel. Setiap permainan tersebut memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang baik untuk perkembangan anak, selain itu juga akan melatih motorik kasar dan halus mereka.
Akan tetapi, karena sekarang ini Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19 maka program Taman Dolanan ini belum bisa dilaksanakan seutuhnya. Terhitung mulai tanggal 6 Agustus 2020, Tim Taman Dolanan mulai membuat rancangan konsep dari program Taman Dolanan ini. Selanjutnya konsep Program Taman Dolanan disampaikan kepada mitra Program Taman Dolanan yakni Siswa, Wali Siswa, Guru dan Kepala SDN Kauman 2 Kota Blitar melalui teleconference via Google Meet pada tanggal 25 September 2020.
Konsep dari program Taman Dolanan ini, anak-anak akan diberi bimbingan terlebih dahulu mengenai tata cara melakukan permainan tradisional melalui bimbingan klasikal. Selain itu, anak-anak diberikan edukasi mengenai dampak menggunakan gadget secara berlebihan. Sehingga harapannya nanti mereka akan lebih memilih melakukan permainan tradisional daripada permainan online gadget. Kemudian, akan ada kegiatan festival dolanan dimana anak-anak akan melakukan permainan tradisional yang telah diajarkan sebelumnya pada kegiatan bimbingan klasikal, selanjutnya diakhiri dengan kegiatan refleksi mengenai program ini.
Taman Dolanan
Lestarikan Kearifan Lokal, Ayo Dolanan.......