SAMARINDA,- Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia menyatakan dukungannya atas perjuangan civitas akademika IAIN Samarinda dalam alih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Hal itu diungkap Profesor alumnus the University of Melbourne ini saat menjadi narasumber pada Pembinaan Pegawai sekaligus kuliah umum di IAIN Samarinda, Jum'at pagi (19/01/2018).
Namun meski demikian Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag mengatakan perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri satu-satunya di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ini harus sedikit bersabar hingga moratorium dibuka.
Menurut Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama yang baru dilantik Tahun 2017 lalu ini, IAIN Samarinda setidaknya mulai saat ini sudah harus melakukan berbagai pergerakan salah satunya menuju perguruan tinggi dengan tata kelola good government. Kemudian meningkatkan jumlah guru besar sehingga memenuhi syarat minimal jumlah guru besar sebagaimana yang telah dipersyaratkan.
Selain itu pimpinan IAIN Samarinda juga harus berfikir cerdas untuk menghadirkan heterogenitas di kalangan mahasiswa agar iklim pendidikan di kampus ini menjadi kosmopolit. Dengan adanya berbagai persiapan itu, ketika nanti moratorium sudah dibuka, maka IAIN Samarinda sudah siap berada di garda depan untuk menjadi UIN.
Sementara itu Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd kepada Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI tegas menyatakan kesiapannya bersama civitas akademika IAIN Samarinda untuk berbenah dan mempersiapkan diri menyongsong 2020 untuk menjadi lembaga yang berdiri di garda paling depan ketika moratorium alih status kembali dibuka.
"Dengan tekad dan dukungan dari semua pihak insyaallah kami siap untuk menyongsong cita-cita besar alih status IAIN Samarinda menjadi Universitas Islam Negeri," tutur Rektor.#Tamam