Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

What If You Fall or What If You Fly?

17 Oktober 2016   21:16 Diperbarui: 17 Oktober 2016   21:22 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemarin saya melihat video ini di trending YouTube, rasa penasaraan lah yang membuat saya akhirnya menonton video tersebut. Awalnya, saya hanya berfikir biasa saja namun setelah saya selesai menonton video tersebut, saya langsung berubah fikiran dan menganggap video ini keren dan mempunyai makna tersirat. Video ini banyak quotes-quotes yang membuat saya berfikir jauh kebelakang tentang kehidupan saya. 

"Bro, gaada kegagalan yang lebih besar daripada ngabisin sisa hidup lo dengan pertanyaan what if" 

what if? ini yang sering saya pertanyakan jika saya ingin memulai sesuatu yang baru, sesuatu yang keluar dari zona nyaman saya. Tanpa saya sadari pertanyaan inilah yang membuat saya pada akhirnya berhenti di suatu titik, dan yang membuat saya tidak berani melangkah lebih jauh, dan yang membuat saya tidak berani berekspektasi tinggi. Banyak sekali quotes di internet mengatakan, "ekspektasi tuh gausah ketinggan, kalo jatuh sakit". Bodoh sekali saya pernah percaya pada quotes itu. Di video ini, seorang teman yang meremehkan bilang "Lo masuk nominasi aktor terbaik aja udah bagus men, ekspektasi gausah ketinggian. 

What if you fall?" lalu orang ini sendiri mengatakan "What if you fly?". Ini juga menjadi bagian favorit saya dalam video. Sering kali kita hanya berpikir "what if you fall?" namun tidak "what if you fly?". Seharusnya, kalau kita mampu berpikir what if you fall maka kita juga harus mampu berpikir what if you fly. Tidak menutup kemungkinan kita akan berhasil bukan? Semua pasti akan pernah jatuh, namun kita tidak akan mampu berdiri lebih kuat jika kita tidak pernah jatuh. Semua usaha tidak akan pernah menghianati hasil akhirnya. Dan semua usaha yang kita lakukan pasti akan worth it pada akhirnya, tidak pernah ada usaha yang sia-sia. 

Kita pasti sering kali diremehkan oleh orang lain. Entah karena penampilan kita, nilai akhir kita atau bahkan latar belakang keluarga. Di video ini pun Chicco, pemeran utama juga diremehkan oleh sekitarnya. Hal ini tidak membuat Chicco berhenti dan menyerah, malah membuat Chicco berkerja dalam diam dan menunjukan hasil yang signifikan. Hal ini lah yang patut kita contoh. Kesuksesan kita lah yang akan menjadi "senjata" pada akhirnya. Orang yang selalu di remehkan dan dianggap bukan apa-apa, bisa mencapai suatu hasil yang tidak terduga, suatu hasil yang signifikan. Orang yang lebih memilih kerja dalam diam pasti akan menunjukan hasil yang luar biasa, karena pada awalnya pasti orang-orang meremehkan atau hanya mempunyai ekspektasi yang rendah dan membiarkan hasil yang berbicara. 

Semua manusia pasti akan mecicipi manis dan pahitnya hidup ini, namun semuanya akan kembali ke diri kita masing-masing. Bagaimana kita menyikapi suatu masalah atau tantangan juga tidak kalah penting. Memiliki mind-set yang optimis akan berpengaruh pada hasil akhir kita nanti. Menurut saya video 6 menit ini mampu mengubah mind-set saya tentang berkerja keras, bagaimana dengan Anda? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun