Mohon tunggu...
TalkDGTL
TalkDGTL Mohon Tunggu... Konsultan - Penyedia Edukasi Digital Marketing

TalkDGTL adalah penyedia edukasi digital marketing yang menyelenggarakan program-program pelatihan di berbagai aspek dan tingkatan. Difasilitasi oleh tim profesional dengan pengalaman langsung di bidang digital marketing, TalkDGTL didirikan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kapabilitas strategi digital pemilik bisnis, profesional, dan individu Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi McDonalds dalam Menggait Kembali Hati Pelanggan

29 Agustus 2019   16:19 Diperbarui: 29 Agustus 2019   16:40 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

McDonald's, siapa yang tidak kenal brand yang satu ini? Waralaba restoran siap saji terbesar di dunia ini memiliki lebih dari 32,000 restoran yang siap melayani 60 juta orang setiap harinya di 117 negara di dunia. 

1. Their Story
Saat ini hampir 75% dari restoran McDonald's yang beroperasi di berbagai penjuru dunia dimiliki dan dioperasikan oleh warga lokal negara tersebut. Kesuksesan bisnis yang dimiliki oleh McDonald's ini bukan berarti bebas dari tantangan. Tahun 2005 dapat dikatakan sebagai puncak bisnis merk dagang McDonald's, karena di tahun tersebut beragam masalah menyerang persepsi brand mereka di hadapan publik.

2. Their Goal
Salah satu kasus yang cukup menjadi perbincangan adalah kasus McLibel, buku Fast Food Nation karangan Eric Schlosser, dan film Supersize Me. Hal-hal ini membuat para konsumen McDonald's mulai kehilangan kepercayaan terhadap mereknya. Pada titik ini, brand McDonald's bisa saja kehilangan kecintaan masyarakat akan produk mereka.

McDonald's sadar bahwa inilah saatnya bagi mereka untuk kembali memenangkan hati pelanggannya kembali dengan beragam aspek yang dimiliki oleh McDonald's. Salah satunya dengan mencari cara komunikasi terbaik kepada mereka.

3. Their Solutions
Salah satu cara yang digunakan oleh McDonald's untuk menggait kembali hati pelanggannya adalah dengan kampanye 'Make up your own mind'. McDonald's menantang publik untuk menanyakan hal yang ingin mereka ketahui mengenai McDonald's dan mereka akan menjawabnya secara jujur.

Selain itu, untuk menjawab keraguan publik mengenai nutrisi dari produk mereka, McDonald's mulai menyertakan label nutrisi mereka pada setiap kemasan produknya. Ini pula yang membuat McDonald's menjadi brand fast food pertama yang membuat pelanggannya bisa menentukan pilihannya sendiri akan apa yang mereka konsumsi.

4. Their Success
Perubahan yang dilakukan oleh McDonald's ini kemudian menyebar secara viral di beragam media. Respon positif dari kampanye ini meningkat secara dramatis dan mulai mengurangi adanya pesan negatif yang sebelumnya begitu melekat dengan McDonald's. Contohnya, selama kuartal ketiga tahun 2008, terjadi 68% respon positif, 23% respon netral dan hanya 9% respon negatif. Kampanye ini menjadi sebuah kampanye yang luar biasa dalam membangun nilai brand dari McDonald's.

Kesuksesan yang diperoleh dari kampanye 'Make up your own mind' tidak lantas membuat McDonald's jadi merasa puas. Kampanye berikutnya hadir untuk menggait kembali kepercayaan dan loyalitas dari para pelanggan mereka. Kampanye  'That's What Makes McDonald's' hadir sebagai sebuah komunikasi dimana McDonald's berbeda dengan restoran fast food lainnya. Misalnya saja dengan mengiklankan bahan-bahan apa saja yang terkandung pada Happy Meal hingga bagaimana McDonald's peduli dengan karyawan dan menjadikan McDonald's sebagai tempat yang tepat untuk mengembangkan karir. Komunikasi ini disampaikan mulai dari iklan TV hingga print ad yang diletakkan pada tray makanan mereka.

Kedua kampanye yang dibangun oleh McDonald's menjadi salah satu komunikasi yang paling efektif dan terintegrasi dalam dunia periklanan. McDonald's berhasil meningkatkan ROI mereka sebanyak 29% sejak tahun 2005 atau sejak kampanye tersebut diluncurkan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun