ISU KEDOKTERAN
Penerapan Diet Keto pada Pola Makan
Oleh Talitha Dinda Gunawan
Seiring perkembangan zaman, tren diet sudah menjadi suatu gaya hidup tersendiri yang banyak dilakukan oleh masyarakat, terutama pada daerah perkotaan.Â
Mereka percaya bahwa diet dapat mengantarkan mereka menuju berat badan yang lebih ideal dan penampilan fisik yang semakin menarik.Â
Oleh karena itu, diet sering disalahartikan sebagai usaha untuk menurunkan berat badan dengan cara mengurangi porsi makan. Padahal, diet yang dilakukan sembarangan tanpa mengikuti petunjuk dokter atau ahli di bidangnya akan berbahaya karena dapat mengurangi nilai gizi pada makanan dan berakibat pada lemahnya kinerja organ tubuh sehingga rentan terhadap penyakit.[1]
Diet yang benar diartikan sebagai upaya pengaturan pola makan sesuai dengan tujuan masing-masing individu yang melakukannya. Jadi, kebutuhan spesifik dari individu yang melakukan diet sebenarnya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh, tidak hanya untuk pasien yang mengalami obesitas.Â
Menurut Sandjaja dkk (2009) dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga, diet adalah pengaturan pola dan konsumsi makanan dan minuman yang dilarang, dimodifikasi atau diperbolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan.[2]Â
Salah satu metode diet yang paling banyak digemari masyarakat zaman sekarang adalah diet keto. Diet keto adalah upaya pengaturan pola makan dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi makanan tinggi lemak.Â
Diet keto adalah salah satu diet yang paling digemari karena dipercaya dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Dasar tujuan dari diet keto adalah untuk memperoleh banyak kalori dari lemak dan protein serta sedikit kalori dari karbohidrat.Â
Hal ini akan memicu terjadinya ketosis yang menjadi prinsip utama dari diet ini, dimana kadar lemak dalam tubuh akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan hormon akibat menurunnya kadar gula dalam darah.Â
