Mohon tunggu...
talithadaffa
talithadaffa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tuntutan Orang Tua Bebani Anak

9 Agustus 2022   14:16 Diperbarui: 9 Agustus 2022   14:40 2826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Sering terjadi di sekitar kita ada beberapa oknum orang tua dengan profesi tertentu, mengader anak-anaknya agar memiliki pekerjaan yang sama seperti orang tua mereka. Namun hal tersebut terkadang tanpa memerhatikan apakah anak-anak mereka memang berminat pada pekerjaan tersebut atau tidak. 

Memang setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Mereka pasti khawatir terhadap masa depan anaknya, oleh karena itu banyak orang tua yang merasa bahwa profesi yang dimilikinya saat ini pasti bisa membuat anak-anaknya "sukses". 

Karena profesi tersebutlah yang mereka kuasai dan pahami. Tentunya stereotype tersebut hingga saat ini masih ada di kalangan masyarakat. Ambil saja salah satu contohnya, misalkan orang tua dari si anak  profesinya adalah dokter. 

Sang anak kemudian selama hidupnya dididik untuk menjadi dokter karena orang tuanya berharap agar anaknya meneruskan profesinya sebagai seorang dokter. 

Padahal hal ini bisa berdampak buruk untuk anak jika hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang anak itu sebenarnya inginkan. Sang anak akan merasa tertekan dan keberatan untuk menjalaninya.

Oleh karena itu, perlu kita ingat juga bahwa dengan memaksa maupun menekan kehendak sang anak akan berdampak buruk bagi anak itu sendiri. Seharusnya, orang tua dan anak berdiskusi terlebih dahulu. Apa yang sebenarnya diinginkan oleh sang anak, apa saja bakat yang dimiliki, cita-cita atau impian apa yang ingin dicapai oleh anak, dan lain-lain. 

Dukungan atau support orang tua berperan sangat penting terhadap masa depan sang anak. Orang tua juga bertugas mendampingi dan memberikan arahan anak dengan lemah lembut. 

Kita wajib mengedepankan sikap demokratis dan melakukan musyawarah untuk mencapai suatu kesepakatan dengan adil dan bijaksana. Hal ini bisa kita terapkan juga dalam mendidik anak. Sehingga sang anak dapat mengembangkan minat dan bakatnya dengan maksimal dan tentunya tanpa tekanan. 

Dengan begitu, sang anak bisa berjuang dengan sepenuh hati untuk meraih cita-citanya, mendapatkan profesi yang memang diinginkan dan dijalani dengan sebaik-baiknya tanpa tekanan untuk bisa sukses juga seperti orang tuanya dengan caranya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun