Mohon tunggu...
Bawah Paras Laut ۞
Bawah Paras Laut ۞ Mohon Tunggu... lainnya -

~Diaspora Tanah Kumpeni, 40+, domisili di suburb Amsterdam. Paspor merah, hati tetap ijo. Mencoba menulis isu sehari-hari untuk dokumentasi pribadi. Sukur-sukur berguna bagi sesama.~\r\n\r\n“If you don’t like something, change it, if you can’t change it, change your attitude” -Maya Angelou-

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ssst, Mau Bikin Pistol Sendiri? Ini Caranya

8 Mei 2013   02:26 Diperbarui: 4 April 2017   17:45 44955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1367954650739284713

Berita ini bukan abal-abal dan tak bermaksud menyebarluaskan petunjuk membuat senjata rakitan. Namun, saya cukup tersentak membaca kabar ini di laman koran Belanda NRC Handelsblad. Cody Wilson (25), mahasiswa hukum di Texas, Amerika, pertengahan April 2013, berhasil merakit pistol melalui printer 3D. Wilson memeragakan senjata api kreasinya di hadapan jurnalis dan direkam melalui video. Langkah pembuatannya bisa diunduh cuma-cuma di internet.

Kenapa saya kaget? Karena orang awam pun yang memiliki printer 3D sekarang makin mudah menenteng pistol. Enam belas onderdil pistol itu dicetak satu per satu, kecuali pin dan peluru tetap terbuat dari metal. Wilson sendiri di situsnya, Wiki Weapon, kutip NRC Handelsblad, menekankan kebebasan pers dan self defence. Situs Wiki Weapon yang beraliansi dengan kelompok anarkis Defense Distributed menyitir ucapan founding fathers Amerika.

[caption id="attachment_259670" align="aligncenter" width="600" caption="Cody Wilson dan pistol temuannya. Foto: industrytap.com"][/caption]

Wilson terutama menggarisbawahi semboyan kebebasan media cetak ala Thomas Jefferson dan George Washington. Kompasianers, pistol ‘cetakan’ ini sekalipun berbahan plastik tetap dapat merenggut nyawa manusia. Printer 3D memang masih belum terjangkau harganya, tapi prediksi saya barang-barang seperti ini kian murah, apalagi kalau diproduksi masal. Di Belanda umpamanya, printer 3D seukuran microwave ditawarkan mulai seribu euro bagi konsumen.

Masalahnya, berarti kini setiap orang—entah berniat baik atau buruk—yang punya sambungan internet dan komputer, dapat mengunduh instruksi lalu memproduksi senjata sendiri. Liberator, pistol ‘ciptaan’ Wilson ini, meminjam nama bedil murah yang di-drop dari pesawat Tentara Sekutu di Perancis sewaktu Perang Dunia II. Butuh waktu sekitar empat jam untuk nge-print seluruh suku cadang Liberator ini. Biayanya tak lebih dari beberapa puluh euro.

Publikasi Liberator ini bertepatan dengan diskusi seputar undang-undang kepemilikan senjata di Amerika. Terimbas aksi penembakan di beberapa sekolah Amerika, Presiden Obama ingin memperketat UU senjata, di antaranya kontrol terhadap pembeli senjata api. Nah, Liberator ini karena termasuk do it yourself weapon tak terpengaruh dengan UU itu. Di Negeri Paman Sam, tak dilarang memproduksi senjata sendiri asalkan tetap terdeteksi oleh metal detector.

Karena itu, Wilson menggunakan pin metal di pistol rancangannya. Namun, seandainya tuas ini diganti dengan bahan non-metal, kemungkinan besar tetap berfungsi. Anda bisa bayangkan eksesnya. Sejak peristiwa 9-11, kontrol penumpang di bandara Amerika luar biasa rumitnya. Dua jam itu waktu relatif singkat untuk melalui pemeriksaan sekuritidi sana. Pokoknya ditanggung bikin sutris deh. Airport Israel juga sama. Ini pengalaman pribadi sih. Subyektif banget. Hehe

Saya punya keyakinan, pistol atau senjata apa pun itu tak berdosa meski berpotensi membunuh makhluk hidup lainnya. Siapa yang memegangnya, itu yang lebih saya khawatirkan. Teroris misalnya, kini dapat ‘mendirikan pabrik senjata di garasi rumahnya. Remaja iseng yang banyak menghabiskan waktu luang di balik komputer, bisa saja coba-coba ‘mainan’ berbahaya ini. Saya tak tahu, apa Liberator ini bakal populer atau booming di Amerika.

Menurut beberapa kenalan di Amerika, cukup mudah dan murah mendapatkan pistol jenis kaliber di sana secara legal. Tapi, untuk negara-negara yang mempunyai UU kepemilikan senjata lebih ketat, Liberator ini dapat dijadikan ‘pilihan’. Kompasianers, Wilson sendiri, lapor NRC Handelsblad, di situsnya memperingatkan, “Tetap perhatikan jarak aman menggunakan Liberator dan jangan pakai peluru melampaui ukuran. Malah meledak di tangan!”

Salam anti petrus. Dor!

***

Revisi: Mengutip harian De Telegraaf (10/5), template pistol Liberation telah dihapus dari situs Defense Distributed sesuai keputusan parlemen di Amerika. Namun, sejauh ini, petunjuk pembuatan Liberation telah di-download lebih dari seratus ribu kali dan copy-nya masih bertebarandi internet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun