Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Repost Foto Religi, Hati-hati Sebelum Bertasbih dengan Berita Gambar Hoax

14 Maret 2014   21:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:56 20114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13947784641208052225

Menyikapi bertebarannya gambar hoax yang dibuat para penulis konten religi tersebut , maka kita perlu mengambil sikap sebagai berikut :

1. Berhati-hati dengan gambar yang tidak menuliskan sumber asalnya.

2. Tidak ikut menyebar gambar foto yang tidak jelas sumbernya.

3. Chek rechek kepada pembuat konten.

Seperti halnya sinetron/film fiksi fantasi maka tujuan sebenarnya adalah mendapat rating tinggi atas tayangan tersebut. Tentu saja, pendapatan besar dari iklan dan jumlah penonton akan menambah saku pemilik film/produser. Hanya saja kita bisa memaklumi keberadaan produser melakukan hal demikian. Namun ini tidaklah berlaku bagi para pembuat konten hoax di media sosial. Kecenderungan mereka adalah hanya berharap  mendapat follower banyak. Tapi sama sekali mereka tidak mendapatkan bayaran dari hasil postingan mereka di FP tersebut. Lantas apa yang mereka dapatkan ? Ini semacam penyakit kejiwaan yang mendarah daging dalam tubuh pembuat konten hoax bertajuk agama Islam itu.

Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, yakni munculnya rasa bangga akan agama mereka tapi tidak dengan bertambahnya amal perbuatan baik mereka. Bagaimana mau berbuat baik jika hanya berusaha memunculkan kebanggaan dari gambar hoax?

Penulis lebih tertarik kepada kisah-kisah nyata pejuang kehidupan di alam nyata. Ada kisah seorang guru lumpuh yang tetap setia mengajar, ada kisah pemulung yang tetap mencari nafkah tanpa harus memelas dan mengemis kepada orang lain.

Atau juga kisah-kisah kecerdasan para Ulama, para sahabat nabi, para pejuang kemerdekaan bangsa ini dan masih banyak hal-hal lain yang nyata dan kita merasa patut untuk mengucap "Subhanallah" kepada mereka.

Mohon maaf, karena hoax adalah dusta. Maka Nabi Muhammad sebagai penerima wahyu risalah agama ini tidak pernah mengajarkan dusta. Mengapa pembuat konten dusta itu selalu mengkaitkan dengan agama mulia ini ?

Sok atuh..hati-hati sajalah dengan hoax.

Jangan sampai salah bertasbih untuk berita hoax.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun