Mohon tunggu...
Tajullail Dasuqi M.
Tajullail Dasuqi M. Mohon Tunggu... Penulis - Selain mengaji juga menulis puisi

Tajullail Dasuqi M. lahir di Sampang 07 Maret 1992.Ia alumni Pondok Pesantren Raudhotul Ulum Arrahmaniyah (RUA)Pramian Taman Sreseh Sampang, dan melanjutkan perjalanan suluknya di Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo. Puisi-puisinya termaktub dalam beberapa buku, di antaranya: Aquarium &Delusi (2016), Mantra (2017), Merah Marhaban (2018), Mahar Siul (2018), Bangkalan Literary Festival 2018 (2018) dan terpilih dalam buku antologi puisi Sastra Reboan #3 (2018). sampai saat ini selain mengaji ia masih menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petani

3 Agustus 2017   20:01 Diperbarui: 3 Agustus 2017   21:30 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Petani adalah lelah yang abadi
Petani adalah ngilu yang abadi
Petani adalah derita yang abadi

Kita lihat matahari memanggang kulit hitam mereka
kita lihat angin membawa bau kecut baju mereka

Kita tatap mereka setiap pulang bekerja
dengan peta Negara di baju mereka
yang tak ada di atlas dunia

Kita santap daging mereka
kita minum airkeringat mereka
tapi kita patahkan tulang mereka

Petani bukanlah suatu impian
petani bukanlah suatu pilihan
juga bukan suatu kutukan

Petani adalah hidup yang rimba
Petani adalah hidup yang purba
Petani adalah hidup yang nyata

(2017)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun