Mohon tunggu...
Fatulopo News
Fatulopo News Mohon Tunggu... Berkualitas dan Bermutu -

Menyajikan yang terbaik dan terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Money

POKJA OAT dan Tenunan NTT

14 Juni 2018   01:08 Diperbarui: 14 Juni 2018   01:53 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebagai orgsanisasi masyarakat adat, (POKJA OAT) terus bergerak untuk menghimpun dan memberdayakan masyarakat dengan membentuk kelompok-kelompok kerja seperti kelompok tani, kelompok peternakan, kelompok Usaha Kecil Menengah, kelompok perbengkelan dan kelompok Tenun untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

POKJA OAT telah memulai program pemberdayaan perempuan melalui Tenun Ikat dengan menghimpun perempuan-perempuan yang memiliki visi dan misi yang sama untuk melestarikan budaya daerah serta mensosialisasikan kepada kelompok-kelompok tentang pentingnya melestarikan budaya daerah. Antusias yang begitu tinggi dari masyarakat menghasilkan banyak kelompok Tenun Ikat yang siap bekerja dan dengan kebutuhan benang yang sangat tinggi.

POKJA OAT dengan berbagai cara terus mengembangkan tenunan Timor. POKJA OAT sadar betul bahwa sekarang sangat terkendala dengan pasar namun terus berusaha agar hasil tenunan dari kelompok dapat terjual. hal ini dilakukan dengan menjaga kualitas tenunan melalui benang yang baik, mengunakan pewarna alam serta  ukuran tenunan yang dapat menjawab kebutuhan pasar. 

Kreatifitas masyarakat adat yang dibekali oleh leluhur makin hari makin tidak terjaga dengan baik. Ini diakibatkan oleh tingginya promosi pasar modern mempertinggi permintaan masayarakat untuk mengikuti arah pergerakan jaman. Bahkan istilah yang muncul "Kids Jaman Now" sama sekali tidak diperkaya dengan pengetahuan budaya daerah sebagai asset terbesar yang harus dimilki bahkan saja mereka tidak pernah tau dari mana mereka datang. Kebiasaan-kebiasaan ini membuat moral dan nilai budaya daerah semakin hari semakin hilang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun