Mohon tunggu...
taher heringuhir
taher heringuhir Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Karyawan di TV bursa efek Indonesia, IDX Channel. www.tahersaleh.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Apa Saja Buku-buku Pilihan Prof Sumitro Djojohadikusumo?

19 Juni 2017   15:25 Diperbarui: 23 Juni 2017   00:14 4694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof Sumitro, source: profilbos.com

Pusing juga, bukunya berat semua........

Tapi ini tak berhenti di sini. Buku lainnya adalah dua jilid buku Principles of Economics karya Frank William Taussig, buku terbitan tahun 1911 dan edisi kedua dirilis tahun 1915. Saya tidak tahu apakah buku ini menjadi pedoman utama mata kuliah ekonomi di kampus-kampus Tanah Air atau tidak, tapi satu buku yang juga cukup banyak dipakai mahasiswa ekonomi untuk pengantar ekonomi makro dan mikro ialah Principles of Economics yang ditulis N. Gregory Mankiw. Baik buku milik Taussig maupun Mankiw ada di Perpustakaan Universitas Indonesia.

Buku lainnya yang disukai Sumitro ialah karya Alfred Marshall yang mengajarkan berfikir sistematis. Marshall terkenal sebagai bapak ekonom neo-klasik, yang menerapkan ilmu matematika dalam ekonomi karena latar belakang Alfred sejatinya ahli matematika.

Buku-buku tadi berat semua, apa tidak pusing Prof? Ternyata seorang Sumitro juga butuh waktu untuk memahami beberapa buku yang dinilai cukup berat dipahami.

"Saya harus membaca dengan susah payah Business Cycles, betul-betul mengangumkan. Saya juga susah payah membaca buku karya [John Maynard] Keynes, General Theory dan saya pura-pura memahaminya, sebab saya menduga kuat bahwa guru-guru saya pun tidak memahaminya."

Agak lama Sumitro memahami pemikiran Keynes. Dia sangat terbantu dengan tulisan Alvin Hansen (Business Cycles and National Income) dalam memahami dengan baik pemikiran ekonomi Keynes dan tafsir-tafsir post-keynesian. Mahzab Keynes didasari suatu fakta bahwa ekonomi makro sudah bertahun-tahun tidak tersentuh oleh ilmuwan. Bila tataran ekonomi makro tak terjamah, otomatis tataran mikro menurutnya makin kacau.

Dari beberapa ulasan para ekonom soal mazhab Keynes ini, satu contoh yang mudah dicerna yakni Keynes merekomendasikan agar perekonomian tidak diserahkan begitu saja ke mekanisme pasar. Peran pemerintah pada batas tertentu justru diperlukan. Misalnya, bila tingkat pengangguran tinggi, pemerintah bisa memperbesar pengeluaran untuk proyek-proyek padat karya, dan lainnya.

Dari semua buku yang dia baca, Sumitro sangat terkesan dengan buku Edward Hastings Chamberlin, ekonom AS yang dikenal dengan teori-teorinya tentang monopoli industri dan persaingan. Tahun 1937, pada usia 20 tahun, Sumitro membaca buku Chamberlin Theory of Monopolistic Competition. Banyak pemikiran Chamberlain ternyata sesuai dengan apa yang Sumitro alami, apa yang dia lihat di desa-desa dan kondisi Jakarta.

Selain itu, karya Vin Boehm-Bawerk dan Irving Fisher juga mengesankan bagi Sumitro, terutama Irving dalam buku Theory of Interest. Buku ini menjelaskan konsep bentuk waktu arus pendapatan yang membantunya memahami mengapa pedagang perantara China sering dipandang sebagai penyelamat produsen-produsen kecil.

Sumitro sebetulnya sangat marah dengan pernyataan orang Belanda bahwa tidak ada pengangguran. Justru dia menyadari bahwa pengangguran, pengangguran terselubung, kurangnya lapangan pekerjaan, pekerjaan bermutu rendah, sesungguhnya adalah masalah produktivitas dan pendapatan nyata. Keberpihakannya pada orang kecil ini tampak dari disertasinya berjudul Het Volkscredietween di de Depressie (Sistem Kredit Rakyat di Masa Krisis Ekonomi). Ini semacam pengejawantahan keprihatinannya pada dampak krisis ekonomi di perdesaan Jawa.

Ada satu penulis yang kurang dia sukai dari sisi karya, bukan pribadi. Dia adalah ekonom Belanda, Julius H. Boeke. Tulisan Boeke dan beberapa penulis sejenis menilai orang Indonesia atau ras Timur tidak pernah dapat memperbaiki keadaan karena dianggap memiliki nilai yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun