Asa yang terpendam, Harapan yang belum terwujud
Puisi tentang kesadaran akan ketiadaan seseorang, maka kegembiraan itu sirna.
Telah hadir bintang yang di nanti. Telah redup sirna jiwa yang bernyawa. Tertawa atau bersedih
Pengap, sepi, meripih. Aku tak bisa dengar di hatiku
kenangan saat kita tertawa dan berbagi rasa dari masa ke masa, namun semua sirna
Hanya cerita selintas kisah bukan apa-apa, terlewat bagai angin saja
Keluarga tempat kembali, namun tidak sedikit diluar sadar nalar sendiri kejadian yang tidak seharusnya
Kau hanyalah manusia. Yang sedang bangga dengan yang dipunya. Setelah sirna tinggallah air mata. Semoga jadi pelajaran bersama
Hingga kapan hendak menyayat hati sendiri, Dengan tumpukan kebencian tak terperi
Belajarlah pada matahariPerhatikanlah lakunyaMatahari akan berusaha tetap bercahaya walau awan selalu menghalanginya
Puisi keenam dari tujuh rincian judul puisi tentang Merdeka, khususnya tentang Untungnya Merdeka. Semoga bermanfaat.
Puisi ungkapan perasaan pada impian hati dan cinta
Menimbun setiap kepastianTanpa kebencian dan kedengkian
Puisi tentang harapan dan kemungkinan di masa yang akan datang
Sebuah puisi tentang keindahan cinta yang membawa bahagia.
Jejak ini menoreh luka terdalam Kuterima sebagai masa kelam Cukup sampai di sini tertanam