Cermati coretan fiksi tentang keterkejutan dalam hidup manusia berikut ini.
Pernah melalui bersama hingga pada akhirnya seolah tidak saling mengenal, saling memalingkan wajah hingga kembali sendiri dalam kesepian.
Tak disangka sirna seketika membawa luka entah ke man
Melewati angka dalam kertas, menerima jeruji akan kewajiban, menggusur kebiasaan untuk berkeliaran
Tiada yang membahagian serta melegakan bagiku, kecuali musik
Hanya hampa yang tersisa. Namun... Tak ada yang melampaui elok paras, hangat peluk, dan manis tingkahnya
Kesedihan yang membawanya, pada sabtu itu, menuju rumah makan dengan segenap cinta dari sang koki yang memasak masakan di resto itu. Saat, hari
Rasa angen dan bosen menghiasi rasa cinta. Yang ada waktu bercinta dengan kekasih yang sedang berjalan. Rasa benci ada, namun tetap sayang
Kisah yang pernah menghiasi hidup ini. Baca selengkapnya di sini
Derita terasa tak kunjung sirna, terus ada jikalau pun telah usai yang baru muncul sebagai pengganti namun tetap diujungnya akan ada penerang
Sejak dustamu terungkap, tertumpuk sejuta tanya dalam hati
Puisi yang mengulik bagaimana rasa yang nyata berubah menjadi angan-angan.
SiRNA untuk melawan Penyakit yang sulit disembuhkan, Inovasi melawan kanker dengan siRNA
Tak usahlah berbangga Dengan raga memesona Sedetik semua bisa sirna Jika Tuhan menghendakinya
Asa yang terpendam, Harapan yang belum terwujud
Puisi tentang kesadaran akan ketiadaan seseorang, maka kegembiraan itu sirna.
Telah hadir bintang yang di nanti. Telah redup sirna jiwa yang bernyawa. Tertawa atau bersedih
Pengap, sepi, meripih. Aku tak bisa dengar di hatiku