Kata terjebak di antara degup jantung kacau dan udara yang bukan milik kita.
Puisi ini belum selesai---sebab dunia pun belum tahu bagaimana cara berhenti berdarah.
Di muara dada, aku menuliskan cinta yang terlupakan, di bawah reruntuhan sunyi.
Ketika cinta jadi fauna, dan luka tumbuh seperti bunga di dada yang lupa pulang.
Di suhu seribu derajat, senyum blueberry pun meleleh bersama waktu, dosa, dan Tuhan yang pura-pura lewat.
Puisi tentang kehilangan yang terasa seperti pelukan terakhir di dini hari—penuh resah, absurd, dan nyaris manusiawi.
Sebuah puisi tentang luka yang lahir dari nama, dan absurditas waktu yang tak pernah selesai.
Sebuah tatapan yang menelanjangi aku yang belum kutemukan dalam cahaya matamu.
Kepada, ArunikaAku mengagumimu, dahayu kilaumu memanjakanku.Menyatu dengan nabastala, anindita bak syair-syair nirmala.Aku merindumu, ketika dirimu
ShuttersstockHidup terasa berat jika kita terus bersungut-sungut terasa keras kepada orang yang jiwanya lemah lembutHidup terasa menyengat saat e
Setelah banyak hal yang telah ku jalani. Ku jejakan kaki lagi di tempat ini
Puisi tentang suasana dan makna kecantikan yang terbersit di alam semesta.
Saat detik hidup bertambah dan ku boleh nikmati ruang hidup di planet bumi yang makin tua tempat memadu cinta kasih tempat mengais rezeki tempat berba