Kehilangan Ayah bukanlah suatu hal yang mudah mengikhlaskan, meski itu harus dilakukan
Puisi yang dipersembahkan oleh orangtua, khususnya Ayah.
Abah tidak menghiraukan sepatunyaUangnya lebih baik buat aku dan emakUntuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Puisi tentang seorang anak yang bersiap menghadapi kehilangan sang ayah.
Sebuah persembahan puisi untuk mengenang kebaikan ayah yang di wajahnya terlukis kehidupan penuh pengorbanan
Ayahku adalah pahlawan keluarga. Kerja keras hingga tua. Tak kenal lelah. Aku rindu ayah. Kutulis dalam doa.
Ayah, kisah bersamamu tak akan sanggup ku tulis di lembaran ini. Pengorbananmu tak sanggup ku hitung dengan Jari jemari.
Terima kasih ayah, atas semua peluhmu yang melebihi manisnya madu menghapus dahagaku, atas semua lelahmu yang melebihi lembutnya awan
Bapak, tenanglah engkau di sana, anakmu yang angkuh ini hanya bisa berdoa. Semoga Tuhan memberikan bagimu tempat yang layak di sisiNya.
Cukuplah doaku yang menjamahmu dari alam fana iniSemoga engkau damai di alam keabadian saat ini hingga nanti. Rahayu, rahayu, rahayu
Terima kasih ayah, terima kasih untuk semua kenangan yang pernah ada
Mengenang ayah membuat hidup bertambah gairah. Puisi tentang ayah
Sebuah persembahan untaian puisi untuk semua ayah yang dalam doa dan diam mencintai dengan ketulusan.
Tulisan Rindu. Untuk-mu yang selayaknya aku rindukan.
Baca Puisi Ayah Bawa Aku dalam Dekapmu, Aku Rindu Aroma Tubuhmu di sini
Ayah betah berlama-lama duduk di kursi ukir jepara dengan mimik wajah teramat serius menatap layar kaca
Ayahku seorang Petani, Aku bangga dengannya
Ayah, teringat besar pengorbananmu untukku.
Pria 40 tahun itu kini semakin menua Kening yang gagah perkasanya dulu kini berkerut Matanya yang sipit kini mulai Rabun