Dalam sambutannya, Pak Luthfi, mewakili CSR Balangan Coal Companies
Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Perang, khususnya tentang Perang Batin. Semoga bermanfaat.
Membuka Buku Bobo tetapi tidak serius membacanya
Kesehatan jiwa menjadi perhatian bersama. Topik ini pun dibahas oleh setiap kalangan khususnya orangtua dan remaja. Perlunya menjaga kewarasan.
Jauh sependapat tidak mudah dipulangkan. Belum teratur manfaat tidak puas kembali
Memanah rajawali terkena kakinya terjatuh tersangkut pohon randu
Membaca peringatan Admin Kompasiana terpilih aksara pengurai gulana...
Sungguh adab memuliahkan tamu yang bikin takjub. Selama perjalanan di tanah Jawa, jamuan seperti ini selalu saya temukan ketika mampir atau menginap
Cukuplah burung menjadi saksi bulan dan malam yang Murung...
Kecemasan menjelma bagai lautan, Yang memangsa siapapun tuk ditenggelamkan
Terinspirasi berita di koran tadi padi, peledakan gas air mata di dalam sidang gedung parlemen Kosovo. Aku korek puisi lama : />SENANDUNG MURUNG SE
[caption id="attachment_227196" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock)"][/caption] ketiadaan membuat hadirku. ter
Tujuh belas pria Delapan wanita Empat puluh lima anak-anak Itu Indonesia Merah meriah Putih lagak kita Bersiap menyongsong v
saya hendak berbagi foto saja. saya mendapati foto ini saat sedang membuka foto-foto kelahiran kiandra, anak pertama saya. karena waktu penjepretannya
masih saja aku si malam yang bingung tampak gempita namun bagi ku seperti berziarah menonton layar maya yang membuat ku semakin gila gila ku sebuah
[caption id="attachment_2953" align="alignnone" width="500" caption="pak beye di ruang kerjanya menunggu tiga menko yang dipanggil sehari setelah pest
