Gadis Kretek adalah eksperimen yang cukup bagus untuk menandai kemunculan series yang berani mendiskusikan suara korban tragedi politik kemanusiaan.
apa kebudayaan patriarki yang terjadi di insutri kretek tahun 60-an dan apa yang membuat serial Netflix Gadis Kretek ini banyak disukai banyak orang
Dalam film Gadis Kretek, ambisi dan diskriminasi berjalan beriringan. Jeng Yah yang mahir meracik kretek menjadikannya sosok yang menuai sorotan.
"Apa yang sudah kamu lakukan di usia 15 tahun?"
Perpustakaan STF Driyarkara menciptakan iklim intelektual dalam semangat kekeluargaan
Allah yang menciptakan lembaga pernikahan, antara laki-laki dan perempuan. Dari sini hadir anak/ keturunan beserta tanggung jawab pengasuhan.
Dia dan Farish curiga, laporan itu didesain. Tujuannya untuk memeras duit negara. Sejumlah pejabat, berbagi anggaran untuk membeli alat kesehatan
Ada berbagai macam rasa di sini. Mulai dari surprise, harap-harap cemas, sampai bodo amat. Semua kembali ke situasi personal masing-masing.
Beasiswa Dian Sastrowardoyo baru saja meluluskan 11 Adik Bintang yang telah menyelesaikan pendidikan mereka di perguruan Tinggi.
Banyak sekali perasaan-perasaan dalam Quarantine Tales meninggalkan bekas. Hal ini logis belaka, mengingat ada tiga tokoh sentral di sana.
Sejak kemarin, tagar #ImpeachmentDay berkumandang. Menjadi trending, setidaknya di AS.Seperti yang saya tulis sebelumnya (di sini), Stand Up Comedy al
Di Indonesia lebih mudah menemukan bintang film yang kemudian merambah ke bidang musik, demikian sebaliknya. Ada yang menyebutnya aji mumpung, tapi ta
*Persembahan 75 Puisi Merdeka #24Peluru dan Panah AsmaraDengan hati dan mata terbuka,Aku ingin melihat peluru penjajah menembus dadaku.Dengan cinta da
Keluarga Peduli Pendidikan kembali menerima kejutan manis. Kali ini dari Asosiasi Semua Mutid Semua Guru yang digawangi oleh Najeela Shihab. "Pengharg
Hebohnya pernyataan Agnes Mo baru-baru ini bahwa ia tidak berdarah Indonesia mengundang banyak komentar publik. Mulai dari sesama artis yang ikut-ikut
Minggu lalu, Indonesia sangat riuh oleh demonstrasi mahasiswa yang memrotes beberapa hal, antara lain adalah Rancangan Undang Undang tentang Kitab Und
Seperti kata Dian Sastro, "You can call me anything you want. But we shall not be silenced".
